Empat Usulan Gubernur Sultra Soal Pengembangan Bandara dan Pelabuhan Mendapat Lampu Hijau dari Kemenhub

Kunjungan kerja Gubernur Sultra, H. Ali Mazi (kiri) diterima langsung Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan). Foto: Diskominfo Sultra

DINAMIKASULTRA .COM, KENDARI-Kunjungan kerja gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH di Kantor Kementerian Perhubungan pada Jumat (05/03/2001), bertemu langsung dengan menteri perhubungan Budi Karya Sumadi, membahas empat agenda penting yaitu membahas dua pembangunan bandara dan dua pelabuhan di Sultra.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kominfo Sulawesi Tenggara ,Ridwan Badallah mellui realeasenya kepada media.

Empat agenda yang menjadi bahan diskusi Gubernur Ali Mazi dengan Budi Karya Samadi adalah pengembangan dan peningkatan status Bandar Udara Halu Oleo, Pengembangan Bandar Udara Betoambari Kota Baubau, pembangunan Pelabuhan Nambo, Lawele dan pembangunan Pelabuhan Penyeberangan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan yang memadai.
Hal itu dilakukan gubernur untuk mendukung kawasan industri di Sultra, baik industri yang bergerak dibidang pertambangan, perkebunan amupun isndustri perikanan ddiwilayah Sultra.

Gubernur Ali Mazi saat pemaparan program pembangunan  perhubungan strategis Sultra dihadapan Menteri Perhubungan Budi Karya Samadi, (5/3/2021) foto La Ode Kaharmin.

Dalam pertemuan tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, kata Ridwan sangat merespon baik usulan dari Gubernur Sultra Ali Mazi. Bahkan menurut Ridwan Badallah empat usulan gubernur tersebut telah mendapat persetujuan dari menteri perhubungan.

“Usulan gubenrur yang mendapat lampu hijau dari kementerian perhubungan yaitu relokasi pelabuhan penyeberangan di Kota Kendari ke area Bungkutoko dan pengembangan pelabuhan penyeberangan Batulo (Kota Baubau) ke Waramosio. Kemudian pengembangan pelabuhan Nambo/Lawele, yang nantinya ditempat itu akan disiapkan fasilitas outlet laut bagi 40 pemegang izin usaha pertambangan Aspal di Buton,” ujar Ridwan Badallah.

Hal itu dilakukan untuk membantu kelancaran aktivitas para pelaku usaha tambang dan memotong mata rantai terminal khusus yang dibuat oleh para pelaku usaha tambang Aspal yang kerap merusak lingkungan dan ekosistem akibat dari pembuatan terminal khusus bagi para pelaku tambang.

Usulan Gubernur tentang pengembangan pelabuhan laut dan bandara tersebut bersinergi dengan program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang menargetkan penggunaan aspal Buton sepanjang 1.000 kilometer pada tahun 2021, sekaligus untuk menyukseskan program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Aspal Buton.(Rls/ds/ono)

Di KemenhubKunker Gubernur Sultra
Comments (0)
Add Comment