DINAMIKASULTRA.COM,KENDARI-Dua bakal calon (Balon) rektor yang hampir kandas dalam penjaringan karena tersandung suatu masalah, keduanya justru tercover masuk menjadi calon rektor hasil pilihan senat.
Keduanya adalah Dr. Eng. Jamhir Safani dan Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firuhu yang terpilih masuk tiga besar dalam tahap penyaringan calon rektor Universitas Halu Oleo (UHO) yang digelar oleh senat di Gedung Sport Center UHO, Selasa, (18/5/2021).
Prof. Dr. Zamrun menang besar dengan perolehan 86 suara senat dari 111 anggota senat yang menggunakan hak pilih. Dr. Eng. Jamhir Safani walau hanya memiliki 7 suara anggota senat tetapi masuk dalam kategori perolehan suara mayoritas ketiga, jika dibandingkan dengan lima balon lainnya, yang hanya memperoleh 5 suara, 2 suara, 1 suara bahkan ada yang nol.
Posisi suara mayoritas kedua ditempati Prof. Dr. Buyung Sarita dengan perolehan 9 suara senat. Terhadap siapa yang akan tampil memimpin UHO sebagai rektor terpilih periode 2021-2025, ketiganya memiliki peluang yang sama, karena kontalasi suara senat sebagai pemilih bisa saja berubah seiring dengan perjalanan waktu.
Hal itu dikatakan Safiruddin salah satu aktivis mahasiswa UHO kepada media ini, mengomentari perolehan suara dua kandidat yang hampir terdepak pada saat penjaringan balon rektor, namun berhasil meransek masuk tiga besar dalam penyaringan calon rektor.
Menurut Safiruddin, kostalasi bisa saja berubah karena adanya intervensi suara menteri sebesar 35 persen pada pemilihan rektor menuju satu nama rektor terpilih nanti. Sehingga semuanya tergantung dari kepiawaian para calon dalam memainkan peran menarik simpati dari anggota senat sebagai wajib pilih.
Namun yang lebih penting lagi adalah ditentukan kemampuan para calon dalam melakukan lobi-lobi di pusat untuk mendapatkan 35 persen suara menteri. Hal ini yang menjadi penentu utama yang harus diperhatikan para calon jika ingin memenangkan pertarungan.
Sebab perkara politik dalam hal pilih memilih, kata Safiruddin tidak ada yang pasti, semuanya dapat berubah dalam hitungan waktu detik.
Tetapi hampir dipastikan siapa yang memiliki kemampuan lobi-lobi politik perolehan suara menteri, maka dialah pemenangnya. Karena secara politik terselubung menteri dapat melakukan intervensi terhadap suara anggota senat yang menjadi wajib pilih, walau tak secara terang-terangan. (adv)