DINAMIKASULTRA.COM,KENDARI-Setelah menempuh proses tahapan perjalanan panjang yang berliku dan nyaris kandas pada proses penjaringan bakal calon rektor Universitas Halu Oleo (UHO) periode 2021-2025, karena didera dengan dugaan plagiarisme yang sengaja dihembuskan oleh sekelompok orang yang tak bertaggungjawab, Prof. Dr. Muhammad Zamrun, S.Si,M.Sc Jumat, 2 Juli 2021 akhirnya resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Halu Oleo periode 2021-2025 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi, Nadiem Anwar Makarim, B.A.,M.B.A.
Prosesi pelantikan Rektor UHO dilakukan secara virtual, dirangkaikan dengan pelantikan dua pimpinan perguruan tinggi lainnya, yaitu Rektor Istitut Teknologi Negeri Sumatera, Direktur Politeknik Negeri Fak Fak, beserta sejumlah pejabat lingkup kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknolgi Pendidikan Tinggi lainnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi, Nadiem Anwar Makarim, B.A.,M.B.A. dalam sebuah sambutan singkatnya meminta kepada ketiga pimpinan perguruan tinggi yang baru saja dilantik, untuk lebih meningkatkan lagi inovasi dan kreativitas dalam penerapan merdeka belajar mewujudkan perubahan yang lebih maju.
Prosesi pelantikan Rektor UHO, memilih tempat ruang rapat senat sebagai tempat dilakukannya pelantikan, hanya dihadiri sejumlah pejabat lingkup UHO, mulai dari para wakil rektor, para dekan, para kaprodi dengan tetap menerapkan protokol covid-19 yang ketat, menjaga jarak dan wajib mengenakan masker.
Rektor UHO Prof. Dr. Muhammad Zamrun kepada awak media yang ditemui usai prosesi pelantikan, dirinya mengaku siap mewakafkan dirinya untuk kemajuan UHO. ” ini adalah amanah besar yang diberikan negara kepada saya, sehingga saya harus mengemban dan menjalankannya dengan baik untuk mencerdaskan umat dan bangsa. Tentunya waktu, pikiran dan tenaga akan saya curahkan sepenuhnya untuk kemajuan UHO yang kita cintai bersama,” ujarnya.
Ditanya soal sikap dirinya dengan lawannya pada saat proses tahapan Pilrek, dimana dirinya sempat dihembuskan masalah palgiarisme yang sempat mengancam dirinya nyaris tak lolos pada tahapan proses penjaringan bakal calon, Zamrun mengaku dirinya merasa tak ada lawan semuanya teman, dan setelah tahapan proses selesai semuanya juga harus selesai, soal isu plagiarisme kemarin itu juga adalah bagian dari proses, untuk lebih menjernihkan dirinya kepada publik bahwa Prof. Zamrun itu tidak melakukan plagiat.
Dan itu telah diuji berkali-kali, sejak periode pertama isu yang sama juga menjadi senjata yang dipakai untuk menjatuhkan dirnya. Tetapi yang demikian itu kata Prof. Zamrun, diserahkan saja kepada Allah, karena Dia sesungguhnya lebih tahu siapa diantara kami para calon yang lebih baik, untuk mempimpin UHO selama lima tahun kedepan. Karena apa yang terjadi hari ini adalah semua atas kehendak Allah.
Ketika ditanya soal adanya kemungkinan akan dilakukannnya mutasi jabatan dilingkup UHO setelah pelantikan, dirinya mengaku mutasi itu adalah soal biasa untuk sebuah penyegaran dalam tubuh organisasi.
“Sehingga jangan nanti kalau ada mutasi lalu dimaknai sebagai orang yang mendukung dan tidak, semuanya akan dilakukan secara profesional. Siapa yang berprestasi dalam upayanya untuk kemajuan UHO dan memenuhi syarat secara kepangkatan dan penilaian teknis lainnya, maka akan diorbit, bagi yang sudah diberi jabatan tetapi kinerjanya landai-landai saja maka tentu akan dilakukan evaluasi,” ujarnya.
Lanjut Zamrun, dan suatu hal yang harus diketahui oleh semua orang bahwa untuk mengabdi kepada UHO itu tidak harus menjadi pejabat, tetapi banyak hal yang bisa dilakukan, disana ada namanya tridarma perguruan tinggi ada pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Sehingga saya menghimbau kepada semua pihak untuk bersama-sama bekerja dengan baik sesuai bidang kita masing-masing untuk memajukan UHO, dengan menanggalkan yang namanya ego kepentingan,” tukasnya.(adv)