DINAMIKASULTRA.COM,KENDARI-Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mendapat bantuan alat Polymerase Chain Reaction (PCR) dari PT Langit Pandu Anugerah yang merupakan vendor Perusahan PCR bernama Mico Biomed.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir di Kendari, Minggu mengatakan dengan adanya bantuan alat PCR tersebut akan sangat membantu kinerja palayanan di RSUD setempat khususnya terkait penanganan COVID-19.
“Situasi kita hari ini betul-betul membutuhkan peralatan ini. Ditambah lagi adanya keinginan masyarakat yang ingin cepat mendapatkan hasil pemeriksaan,” ucapnya.
Wali kota Sulkarnain mengaku sangat senang dan berterimaksih kepada Mico Biomed yang sudah memfasilitasi sehingga pemerintah setempat mendapatkan bantuan alat tersebut.
Sulkarnain berharap, kerja sama dengan Mico Biomed bisa terus berlanjut, bahkan tidak hanya terkait alat PCR, namun juga bantuan lain untuk menangani wabah COVID-19.
“PCR berukuran kecil ini akan diserahkan kepada Rumah Sakit Kota Kendari untuk digunakan, namun tentunya dilengkapi dengan administrasi termasuk SOP penggunaannya,” katanya.
Perwakilan PT Langit Pandu Anugerah selaku Vendor Mesin PCR Mico Biomed Agus mengatakan alat PCR yang diproduksi di Negara Korea tersebut hanya membutuhkan 2 jam 25 menit untuk mengetahui hasil pemeriksaan uji usap apakah seseorang terkonfirmasi positif atau negatif COVID-19.
“Mesin PCR ini sebenarnya kapasitas sebanyak 16 testing, tapi karena control negatif dan control positif, jadi cuman untuk 14 testing yang dapat kita lakukan,” kata Agus.
PT langit Pandu Anugerah sudah membantu PCR pada 8 Rumah Sakit di antaranya RSUD Provinsi Jawa Timur, Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Makassar, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI), RS Salemba Jakarta Pusat, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung Jawa Barat, RSUD di Pelabuhan Ratu, dan di Wisma Atlit Jakarta, dan RSUD Kota Kendari.
Data Satgas COVID-19 Kota Kendari mencatat, jumlah kasus positif COVID-19 per 7 Agustus 2021 sebanyak 7.199 orang, kasus sembuh 6.226 orang, menjalani perawatan atau isolosi mandiri sebanyak 882 orang dan pasien meninggal 91 orang.