DINAMIKASULTRA.COM,KENDARI-Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menyebut pelaksanaan vaksinasi COVID-19 terhadap lansia mengalami kendala karena banyak yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).
Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum di Kendari, Selasa, mengatakan saat ini cakupan vaksinasi dosis lengkap kepada kelompok lansia baru mencapai 38,96 persen atau 6.638 dari target 17.040 sasaran.
“Hampir sebagian besar para lansia memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid yang tidak memungkinkan untuk dilakukan vaksinasi,” kata dia
Dinas Kesehatan mencatat cakupan vaksinasi bagi lanjut usia di daerah tersebut terbilang masih rendah, sedangkan ditargetkan kelompok tersebut dapat disuntik vaksin COVID-19 mencapai 60 persen.
Rahminingrum menyampaikan selain memiliki komorbid, kendala lainnya yaitu masih banyak pihak keluarga yang tidak mengizinkan orang tua mereka untuk mendapat vaksin, serta ketakutan dari lansia itu sendiri.
Meski begitu, Dinas Kesehatan Kendari masih terus berupaya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi lansia melalui edukasi dan sosialisasi ke masyarakat serta memberi pemahaman agar para lansia bersedia mengikuti vaksinasi.
Dinas Kesehatan berharap semua pihak dapat memberi pemahaman kepada lansia sehingga Kota Kendari dapat memenuhi target kekebalan kelompok yang ditentukan pemerintah sebesar 70 persen.
“Mari kita ajak keluarga kita lansia untuk mengikuti vaksinasi COVID-19, baik orang tua kita, kerabat kita karena mereka ini yang paling berisiko jika terpapar COVID-19,” ujar Rahminingrum.
Selain itu, dia juga menekankan semua pihak tetap mematuhi protokol kesehatan saat menjalankan aktivitas sehari-hari utamanya memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan meski telah mengikuti vaksinasi hingga dosis lengkap.
“Protokol kesehatan dan vaksinasi penting guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 serta mencegah kembali meningkatnya kasus positif,” kata Rahminingrum.
Kota Kendari saat ini nihil kasus aktif COVID-19 dari jumlah akumulatif per 16 November 2021 sebanyak 7.719 kasus. Semuanya telah sebuh sebanyak 7.624 orang dan jumlah pasien yang meninggal dunia sebanyak 95 orang.