Kasus Covid di Kota Kendari Meningkat Menjadi 818 Kasus

Vaksinasi Covid-19 terus berlanjut, hampir seluruh warga kota Kendari telah melakukan vaksin tapi kini kasus Covid-19 naik lagi. (foto:istimewa warga)

 

DINAMIKASULTRA.COM,KENDARI -Data jumlah kasus penderita Covid-19 didaerah ini yang sebelumnya dilaporkan nihil, kini mulai menunjukkan peningkatan jumlah kasus yang signifikan.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Kendari mencatat kasus aktif COVID-19 di daerah ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam dua pekan terakhir, dan perhari ini (16/02/2022) tercatat sebanyak 818 setelah hari ini terdapat penambahan jumlah sebanyak 112 kasus baru.

 

Kasus COVID-19 diduga varian baru Omicron terdeteksi di ibu kota provinsi ini sejak awal Februari 2022. Pada 3 Februari, satuan tugas penangan COVID-19 setempat mencatat kasus aktif sebanyak 12, namun mengalami kenaikan yang signifikan, kini menjadi 818 kasus per 16 Februari 2022.

 

Menyikapi hal tersebut Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Sulkarnain Kadir mengatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) dilakukan 50 persen, karena terjadi lonjakan kasus COVID-19 yang signifikan.

 

“PTM sudah kami berlakukan 50 persen, bahkan untuk sekolah yang terdeteksi ada kasus (COVID-19) di atas lima orang itu kami tutup dulu sementara, seperti yang tertuang dalam surat edaran demi menekan angka kasus COVID-19 yang kian hari semakin meningkat ,” kata Sulkarnain, di Kendari, Rabu.

Terhadap sekolah yang terdeteksi terdapat siswa atau guru yang terpapar maka pembelajaran dialihkan kepada pembelajaran daring dulu (jika ada siswa terinfeksi), nanti kalau situasi kembali normal baru akan dilakukan pembelajaran tatap muka.

 

Saat ini Pemerintah Kota Kendari menerapkan PTM terbatas, yakni 50 persen dari jumlah siswa, sehingga tidak menimbulkan kerumunan yang dinilai berpotensi menjadi klaster penyebaran COVID-19, apalagi saat ini telah ada varian baru Omicron.

Sulkarnain juga mengatakan jika ada siswa yang merasa kurang sehat, agar tidak masuk sekolah sementara waktu, demi melindungi anak itu dari COVID-19 apalagi saat ini telah ada varian baru Omicron yang penyebaran terbilang cepat.

 

“Kalau ada anak-anak yang bergejala dan kurang fit, kami imbau untuk tidak datang ke sekolah. Biar nanti tugas-tugasnya dilakukan secara daring dan tetap mengikuti proses belajar mengajar dengan mekanisme hybrid yang sudah kita lakoni selama ini,” ujar dia pula.(ds/bdn)

 

Coviddi KendariMeningkat
Comments (0)
Add Comment