DINAMIKASULTRA.COM, BAUBAU-Cuaca buruk yang melanda wilayah peraian pantai Baubau dan sekitarnya dengan kecepatan angin mencapai 12-15 knot dan gelombang setinggi 2-4 meter, membuat Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Baubau, Sulawesi Tenggara, mengeluarkan himbauan kepada seluruh operator kapal agar mewaspadai cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu dapat terjadi dan dapat membahayakan dalam pelayaran.
Kepala KSOP Kelas II Baubau, Jasra Yuzi Irawan, di Baubau, kepada awak media menjelaskan, dalam dua hari terakhir ini kondisi di wilayah Sulawesi Tenggara khususnya di Baubau dan sekitarnya kecepatan angin mencapai 12-15 knot dan gelombang setinggi 2-4 meter.
Dirinya mencontohkan dengan kondisi yang seperti itu jika laju kapal hanya dengan 8 knot maka kapal tersebut bisa berubah arah karena terpaan kecepatan angin.
Atas kondisi cuaca yang tidak bersahabat itu Senin (22/02/2022) tidak mengijinkan kapal untuk melakukan pelayaran star dari pelabuhan kelas II Baubau. Sebab kondisi cuaca diluar sana sangat ekstrim. Kecuali tanpa sepengetahuan kita yang berangkat dari kampungnya atau dari pesisir , tetapi kapal yang pelayarannya menggunakan surat persetujuan berlayar (SPB) KSOP Baubau tidak ada yang diberi izin berlayar.
Menurut Jasra surat edaran tidak dibolehkan berlayar yang diterbitkannya juga berlaku untuk operator kapal baik armada antarpulau maupun kapal cepat tujuan Baubau-Kendari bahwa bila kondisi cuaca masih belum memungkinkan, maka diminta untuk menunda keberangkatan demi mencegah hal yang tidak diinginkan bersama.
Selain itu, ditengah kondisi cuaca ekstrem, kata Jasra, pihaknya terpaksa mengevakuasi kapal-kapal yang ada di dermaga dengan menyuruh memindahkan armadanya untuk berlindung ke tempat yang aman agar tali kapal tidak putus.
“Alhamdullilah, kemarin itu semua kapal kita keluarkan dan berlindung di selat,” imbuhnya.
Lebih lanjut kata dia, bahwa pada Senin (21/2) sebuah kapal cepat dari Kendari terlambat tiba di Baubau karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Kapal penumpang tersebut akhirnya sandar dengan selamat di pelabuhan Murhum pada pukul 05.00 Wita.
“Jadi (kapal cepat yang dari Baubau) kemarin siang tidak berangkat dan baru tadi pagi kita berangkatkan karena kondisi cuaca sudah membaik. Tapi memang kondisi kemarin itu siapapun tidak berani,” ujarnya.
Untuk mengetahui kondisi cuaca terkini, ia mengatakan, selain terus memantau informasi prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pihaknya juga menggunakan aplikasi windy.
“Jadi saat ini kalau kita lihat gelombang ombak untuk daerah Baubau dan sekitarnya masih berkisar 0,8, 0,9 dan 1,3 meter masih sangat aman untuk kapal-kapal berlayar. Dan untuk angin sekitar masih sedang masih terbilang aman untuk saat ini,” katanya. (ds/bdn)