DINAMIKASULTRA.COM, KENDARI – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra) gencar melaksanakan pencanangan kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kabupaten kota guna mengatasi kasus kekerdilan di daerah itu.
Kepala BKKBN Sultra, Asmar, Senin, mengatakan program Kampung Keluarga Berkualitas (KB), saat ini memiliki tambahan bentuk kegiatan nyata, seperti kegiatan inovasi yang baru yaitu Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).
“Kegiatan ini diharapkan akan membawa Kampung Keluarga Berkualitas menjadi Kampung Keluarga Berkualitas yang DASHAT,” kata Asmar.
Dijelaskan, dengan kegiatan DASHAT pada Kampung Keluarga Berkualitas, berharap ibu hamil, ibu mau hamil, ibu baru menyusui, semua mendapatkan nutrisi produk olahan dari DASHAT yang sehat.
“Sehingga di Kampung Keluarga Berkualitas tidak ada ibu yang mau hamil, ibu mau menikah dan ibu mau bulan madu tidak teratasi kondisi kesehatannya atau gizinya sebelum hamil begitu juga pada saat bayi sudah lahir lebih dari 6 (enam) bulan harus mendapat suplementasi, komplemen suplemen makanan tambahan selain ASI,” katanya.
Menurut dia, seringkali orang beranggapan atau opini, jika mengkonsumsi makanan sehat itu mahal dan ini sangat salah. DASHAT ini secara ideologis ingin menghadirkan kedaulatan pangan, dengan mampu memproduksi sendiri, sehingga dapat berdikari dengan meningkatkan ketahanan pangan lokal.
“Kita mampu menghasilkan sendiri dan memproduksi sendiri pangan lokal yang sehat dan mengandung gizi seimbang dan tidak mahal. Jika berdaulat maka tidak mahal. Banyak makanan alternatif yang tersedia di sekitar kita yang mengandung gizi setara dengan makanan yang dianggap mahal selama ini. Makanan untuk mencegah stunting seperti ikan atau telur sudah cukup, proteinnya besar tidak kalah dengan daging sapi.
Asmar berharap, DASHAT berbasis produk lokal menghadirkan produk-produk lokal yang kemudian bisa menjawab kebutuhan gizi seimbang dan tantangan menurunkan kekerdilan dan mencerdaskan kehidupan keluarga, menjadi keluarga yang berkualitas dan kampung keluarga yang berkualitas dan akhirnya menjadi bangsa yang besar, unggul dan maju sesuai yang dicita-citakan oleh Bapak Presiden Jokowi dan kita semuanya.
Ditambahkan, DASHAT sebagai sebuah kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko kekerdilan (yang memiliki catin, bumil, busui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu), melalui pemanfaatan sumberdaya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi kemitraan lainnya.
“DASHAT ini harus kita wujudkan sebagai bentuk kepedulian antarsesama, kepedulian terhadap persiapan generasi berkualitas di masa datang, dan tentunya juga sebagai upaya peningkatan ekonomi keluarga. Dilaksanakan di Kampung Keluarga Berkualitas sebagai aktivitas nyata dalam upaya pembentukan keluarga berkualitas sebagaimana namanya yaitu Kampung Keluarga Berkualitas,” pungkas Asmar.(ds/antara)