DINAMIKASULTRA COM, KOLAKA- Penumpang arus mudik lebaran hari raya Idul Fitri di penyeberangan kapal feri Kolaka-Bajoe memasuki H-5 terpantau padat.
Penumpang kapal feri dari Kolaka menuju Bajoe tampak berjubel diarea pelabuhan, tak memperdulikan teriknya panas matahari, bukan hanya berebut mendapatkan tiket kapal tetapi bagi mereka yang sudah mendapat tiketpun juga berlomba untuk naik kapal. Khususnya bagi penumpang yang tidak membawa kendaraan roda dua maupun roda empat.
Pantauan media ini di Pelabuhan Penyeberangan Feri Kolaka, praktek calo penumpang mobil untuk naik di atas kapal masih tetap terjadi walau penerapan e-tiket di Pelabuhan ini sudah diberlakukan.
Terpantau mobil yang duluan masuk di pelabuhan dengan memperoleh tiket pertama, kandas naik kapal, padahal tiket kode A sudah diambil lebih awal oleh petugas Pelabuhan. Yang terjadi adalah sejumlah mobil yang terakhir datang justru dipersilakan naik kapal lebih awal, sementara mobil yang sudah duluan masuk dipersilakan parkir di depan pintu parkir Penyeberangan Kolaka kandas naik di kapal.
Salah seorang petugas yang mengatur mobil naik ke kapal pada Penyeberangan trip pertama, Rabu (27/4/2022) kemarin saat dikonfirmasi menjelaskan pihaknya hanya memasukan mobil yang sudah terdaftar padanya melalui pengurusnya.
Keributan kecil sempat terjadi ketika sang petugas pengatur kapal meminta Penumpang pemilik mobil Nopol DD 1338 AD menunjukan tiket dengan Kode A, dan jika tidak dapat menunjukan itu sampai dengan trip penyeberangan kedua dan ketiga tidak bisa menyeberang.
Beruntung kesigapan Petugas Polisi di pelabuhan cepat menetralkan suasana dengan mengkroscek kepada petugas pengatur kapal dan memberi jaminan bahwa silakan mobilnya diparkir paling depan dan ketika kapal trip kedua tiba masuklah menjadi penumpang paling pertama masuk kapal.
Sopir mobil Warna biru metalic ini rupanya tidak mempersoalkan jika dirinya tidak tercover naik pada kapal trip pertama tapi pihaknya ingin mendapatkan jaminan bahwa dirinya bisa menyeberang pada trip berikutnya, lantaran tiket Kode A miliknya telah diambil oleh petugas pelabuhan yang tidak ia kenalinya, dan kembali dipertanyakan lagi oleh petugas pelabuhan lainnya sebagai syarat untuk naik kapal.
“Saya tidak persoalkan naik kapal trip pertama atau kedua, tetapi soal praktek calo di depan mata dengan menaikan mobil yang mereka kenali pemiliknya atau apapun namanya dengan mengabaikan mobil yang pertama masuk, yang harusnya menjadi perioritas utama saat ada permintaan tambahan mobil dari kapal, harus menjadi perhatian khusus bagi pengambil kebijakan pengelola kapal ASDP penyeberangan Kolaka-Bajoe,” katanya.
Lanjutnya, kalau soal menyeberangan di Kapal Feri trip kedua itu tidak menjadi masalah karena di bulan puasa ini kita harus lebih banyak bersabar, mungkin itu juga bagian dari ujian puasa. Tetapi sekali lagi pihak pengelola agar tidak mengorbankan penumpang yang sesungguhnya menjadi haknya untuk menyeberang lebih awal.
Melalui berita ini diharapkan bisa menjadi koreksi positif bagi pengelola penyeberangan Feri Kapal Kolaka-Bajoe, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang.(ds/sgn)