DINAMIKASULTRA.COM, PALU – Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan di Provinsi Sulawesi Tengah menjadikan pencegahan dan penanggulangan stunting sebagai salah satu prioritas dalam pembangunan daerah.
Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir saat dihubungi dari Kota Palu, Jumat, mengatakan bahwa program pencegahan dan penanggulangan stunting merupakan salah satu prioritas pembangunan daerah tahun 2022 dan 2023.
Menurut hasil Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM) berbasis aplikasi elektronik, ia mengatakan, angka kasus stunting di Banggai Kepulauan yang pada 2019 tercatat 22,6 persen naik menjadi 23 persen pada 2020.
Ia mengatakan bahwa angka kasus stunting di Banggai Kepulauan menurun menjadi 21,54 persen pada 2021, tetapi naik lagi menjadi 21,87 persen pada 2022.
“Kami menargetkan tahun 2023 turun menjadi 16 persen dan sampai tahun 2026 stunting di Bangkep tersisa 10 persen,” kata Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Tengah itu.
Ihsan menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan menetapkan 15 desa di enam kecamatan sebagai lokasi fokus intervensi stunting pada 2021 dan pada 2022 menetapkan 25 desa di sembilan kecamatan sebagai lokus penanganan stunting.
Menurut dia, upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di wilayahnya mencakup intervensi di bidang kesehatan, penyediaan pangan, infrastruktur, hingga pendidikan.
“Mulai dari (program) pembinaan dan peningkatan status gizi, penyediaan makanan tambahan, peningkatan pelayanan kesehatan, rumah pangan lestari, kawasan pangan mandiri, budidaya dan perikanan tangkap, sanitasi pedesaan padat karya, SPAM pedesaan, penyelenggaraan PAUD, penguatan usaha kesehatan sekolah, sampai bantuan sanitasi sekolah,” ia memaparkan.(ds/antara)