DINAMIKASULTRA.COM, MAKASSAR – Akademisi asal Universitas Hasanuddin, Dr Ir M Rijal Idrus mengatakan, penguatan kolaborasi dari lima pentahelix di lapangan akan membantu mengoptimalkan produksi perikanan di Sulsel.
“Kolaborasi dari lima unsur penthahelix yakni masyarakat, pemerintah, pengusaha, akademisi dan media akan sangat membantu mengoptimalkan pemanfaatan perikanan,” ujar Rijal pada Diskusi Publik tentang Tata Kelola Perikanan Gurita di Pulau Lanjukan dan Pulau Langkai, Makassar, Kamis (1/9).
Menurut dia, dengan berkolaborasi dan didukung dengan hasil riset, maka optimalisasi produksi perikanan dapat dicapai, sekaligus juga menjadi bahan referensi bagi pemerintah dalam mengambil suatu kebijakan.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, maka kunci utama dari pengelolaan perikanan berkelanjutan adalah sejauh mana perikanan dikelola berdasarkan Iptek (data), sehingga dapat menghasilkan estimasi SA yang akurat,” katanya.
“Jadi perlu penguatan data di lapangan,” ujar Rijal.
Dalam hal ini, imbuhnya, data utama yang dibutuhkan adalah jumlah ikan yang ditangkap, upaya atau kapasitas penangkapan, kelimpahan species ikan atau kondisi lapangan.
Sementara itu, Kabid Pengelolaan dan Penataan Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau kecil, Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, Siti Masniah Djabir.
Dia mengatakan, pentingnya pengelolaan sumber daya laut itu, mengingat sektor perikanan ini masih akan terus dibutuhkan ke depan, sehingga harus dikelola dengan baik dan berkelanjutan.
Pada kegiatan diskusi publik ini, turut menghadirkan perwakilan nelayan asal Pulau Langkai, Erwin dan Pulau Lanjukan, Anas. Termasuk pihak Polairud setempat.(ds/antara)