FKPT Sulsel Menggelar ToT Moderasi Beragama Guna Cegah Terorisme

Ketua FKPT Sulsel Prof KH Muammar Muhammad Bakry, Lc pada ToT Moderasi Beragama yang digelar FKPT Sulsel di Gereja Katedral Makassar, Kamis (1/09/2022). (ds/ANTARA/Foto/Nur Suhra Wardyah)

 

DINAMIKASULTRA.COM, MAKASSAR – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Training of Trainer (ToT) Moderasi Beragama yang dihadiri para pemuka agama dan guru agama sebagai upaya pencegahan terorisme.

Ketua FKPT Sulsel Prof KH Muammar Muhammad Bakry, Lc menegaskan, bahwa radikal dan terorisme merupakan virus berbahaya yang bisa menggerogoti fikiran anak-anak bangsa.

“Maka dengan hadirnya kita hari ini (1/09), kita siap menjadi vaksinator untuk melawan radikalisme,” katanya pada ToT Moderasi Beragama yang digelar di Gereja Katedral Makassar, Kamis.

Menurutnya, giat yang digelar merupakan wujud bahwa seluruh agama mencintai perdamaian, khususnya agama Islam.

Dijelaskan bahwa Islam membawa perdamaian, hanya saja masih perlu dibicarakan mengenai penganutnya atau Kaum Muslimin yang melakoni agama Islam secara moderat.

“Itu sebabnya ayat di dalam surat Al Baqarah yang terdiri dari 286 ayat, persis di pertengahan surah Al Baqarah terdapat ayat toleransi, apakah umat Islam dapat menjalankan agama dengan toleransi atau tidak,” kata dia.

Ia mencontoh pada kasus yang sebelumnya terjadi di Gereja Katedral Makassar beberapa waktu lalu. Hadir penganut yang salah mengamalkan agamanya dengan melakukan pemboman mengatasnamakan agama.

“Sekali lagi kita katakan bahwa itu bukan mewakili agama Islam, kalau kebetulan KTP nya beragama Islam sekali lagi kita bisa jawab bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah memahami agama Islam yang luar biasa mengajarkan perdamaian,” urainya.

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Direktorat Pencegahan BNPT RI Suaib Tahir Lc, MA mengatakan kegiatan ini guna memahami teks-teks agama dengan membahas isu-isu agama terutama yang masih terkait pertentangan dengan agama, hingga seringnya menimbulkan perpecahan di antara kita.

“Dalam memahami agama tidak boleh ekstrim atau tidak mampu mengaktualisasi ajaran agama itu, anggaplah satu persepsi kita terhadap ummat yang berbeda kerap muncul persepsi yang tidak baik,” ujarnya.

Maka dari itu, kata Suaib, ToT Moderasi Beragama digelar untuk memperlihatkan kepada guru-guru agama untuk membuat bahan ajar melalui video dengan pesan moderasi beragama.

“Jadi inti dari semua agama itu kan mengajarkan kedamaian, pesan-pesan kedamaian itulah yang di titip di dalam kurikulum pelajaran-pelajaran di semua tingkatan mulai dari SD sampai SMA,” ujarnya.

Bagi dia, substansi materi perdamaian telah dimasukkan Kementerian Agama, oleh karena itu BNPT hadir membantu kementerian agama untuk pelibatan guru-guru berbagai agama dalam pembuatan video-video. “Jadi target nya adalah bagaimana kita beragama secara moderat, moderasi beragama,” kata dia.(ds/antara)

MakassarSulawesi Selatan
Comments (0)
Add Comment