Disperindag Provinsi Bengkulu Membina 51 UMKM Untuk Lakukan Ekspor

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu Yennita Syaiful. (ds/ANTARA/Anggi Mayasari)

 

DINAMIKASULTRA.COM, KOTA BENGKULU – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu melakukan pembinaan dan mendukung 51 produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk fokus melakukan kegiatan ekspor untuk produk makanan dan minuman.

Kepala Disperindag Provinsi Bengkulu Yennita Syaiful di Kota Bengkulu, Senin, mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan sebab banyak produk UMKM seperti makanan dan minuman yang belum melakukan ekspor ke luar negeri.

“Banyak produk makanan dan minuman yang diproduksi oleh pelaku UMKM di daerah belum di ekspor. Padahal produk-produk tersebut telah layak untuk dijual ke pasar luar negeri,” kata Yennita.

Ia menjelaskan bahwa 51 pelaku UMKM di wilayah Provinsi Bengkulu tersebut telah menghasilkan produk berkualitas ekspor seperti kopi Bengkulu, sirup kalamansi hingga keripik pisang.

Produk-produk tersebut saat ini sangat diminati oleh pembeli baik dari dalam negeri dan luar negeri sehingga kita berharap dengan adanya pembinaan tersebut produk Bengkulu dapat melakukan kegiatan ekspor.

Sementara itu, Fungsional Ahli Pertama Bea Cukai Bagian Layanan Informasi KPPBC TMP C Bengkulu, Dadang Sudarmadi mengatakan bahwa rendahnya kegiatan ekspor produk UMKM di Bengkulu dikarenakan biaya pengiriman yang cukup mahal.

“Karena terkendala biaya pengiriman yang mahal, jumlah produk UMKM yang diekspor dari Bengkulu rendah,” ujarnya.

Hal tersebut diketahui dari hasil kegiatan asistensi yang dilakukan kepada pelaku usaha kopi di Kabupaten Rejang Lebong.

Pelaku usaha kopi tersebut mendapatkan pesanan dari pembeli di Perancis sebanyak 50 kilogram biji kopi, namun setelah barang siap dikirimkan, ternyata biaya kirim dari Bengkulu ke Perancis mencapai Rp250 ribu per kilogram.

Kemudian rata-rata pelaku UMKM di daerah juga belum bisa melakukan penjualan produk dalam jumlah banyak, sehingga biaya pengiriman ekspor menjadi lebih mahal.

“Padahal pihaknya telah berkoordinasi dengan salah satu maskapai penerbangan dan mereka setuju untuk menurunkan biaya pengiriman produk UMKM ke luar negeri, akan tetapi jumlah produk yang dikirimkan tidak bisa sedikit,” jelasnya.(ds/antara)

Disperindag Provinsi BengkuluKota BengkuluProvinsi BengkuluUMKM
Comments (0)
Add Comment