DINAMIKA SULTRA.COM, KUPANG – Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, segera membentuk kelurahan program kampung iklim guna meningkatkan ketahanan dan memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan masyarakat di Ibu kota provinsi berbasis kepulauan itu.
“Pembentukan kelurahan kampung iklim dilakukan untuk mengantisipasi perubahan iklim di Kota Kupang,” kata Penjabat Wali Kota Kupang George Melkianus Hadjoh saat membuka kegiatan fokus Group Discussion (FGD) Pembentukan Kelurahan Program Kampung Iklim di Kupang, Kamis,
Pj Wali Kota George Melkianus Hadjoh mengakui perlu ada kerja kolaborasi untuk mengantisipasi perubahan iklim di Kota Kupang.
Kerja kolaboratif yang dimaksud bukan hanya sekedar konsep abstrak yang dibahas dalam FGD tapi harus dalam tindakan konkret.
“Kita memang perlu konsep, masukan dari para akademisi dan pemangku kepentingan namun harus diwujudkan dalam tindakan nyata, baru lingkungan kita bisa berubah,” tegas George Melkianus Hadjoh.
Ia mengatakan apabila langkah konkret yang perlu dilakukan dalam rangka mewujudkan mimpi menjadikan Kota Kupang sebagai kota yang bersih dan indah.
Program Kampung Iklim (Proklim) merupakan program yang berlingkup nasional yang digagasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bertujuan untuk meningkatkan ketahanan iklim, menurunkan emisi atau meningkatkan serapan gas rumah kaca serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang sudah dilakukan oleh masyarakat.
Selain itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal sesuai dengan iklim daerah tempat domisili warga.
Sementara itu Kepala Bagian Sumber Daya Alam Setda Kota Kupang, Robert Rihi Kana mengatakan kegiatan fokus group discussion (FGD) untuk persiapan pembentukan kelurahan kampung iklim Kota Kupang dan pembentukan kelompok kerja, serta penyusunan rencana tindak lanjut guna pengesahan dan identifikasi kondisi kelurahan yang melaksanakan program kampung iklim Kota Kupang.
” Adapun tujuan dari FGD adalah menghimpun pendapat dan merumuskan langkah persiapan Proklim Kota Kupang.
Peserta FGD berjumlah 25 orang yang berasal dari DPRD Kota Kupang, kalangan akademisi, Forum Penanggulangan Bencana Kota, pemerhati lingkungan, perwakilan karang taruna, Ketua Kelompok Relaxa (Relawan Plastik Sampah) Batuplat.(ds/antara)