Pemprov NTB Diajak Perbanyak Operasi Pasar Murah Tekan Inflasi

Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB), Made Slamet. (ds/ANTARA/Nur Imansyah).

 

DINAMIKA SULTRA.COM, MATARAM – Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat, Made Slamet mengajak Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk memperbanyak operasi pasar untuk menekan inflasi akibat kenaikan harga kebutuhan bahan pokok terlebih di tengah perayaan Maulid Nabi Muhammad di wilayah itu.

“Kami mengajak, agar OPD terkait baik Pemprov dan Pemkot Mataram, mulai melakukan antisipasi. Jangan sampai terjadi inflasi,” ujarnya di Mataram, Senin.

Anggota Komisi II DPRD NTB ini mengaku bahwa saat perayaan Maulid Nabi Muhammad yang akan berlangsung selama sebulan, tercatat Kota Mataram merupakan salah satu daerah dengan tingkat konsumsi-nya paling tinggi bila dibandingkan daerah lainnya di NTB.

Terlebih, biasanya masyarakat menggelar acara tasyakuran dengan menghidangkan aneka makanan dalam porsi besar, sehingga membutuhkan sejumlah kebutuhan pokok dalam jumlah besar.

Di mana, kata dia, belanja masyarakat pun jauh lebih besar dibandingkan hari biasa. Beberapa komoditas bahan kebutuhan pokok dengan konsumsi tinggi antara lain beras, cabai rawit, telur, daging, ayam, telur, bawang merah, dan putih.

“Karena itu, selain melakukan intervensi dalam bentuk operasi pasar sebagai langkah terdekat, pengawasan pergerakan harga dan distribusi sejumlah kebutuhan pokok harus dilakukan, supaya tidak ada permainan,” kata Made Slamet.

Sebagai pimpinan partai di Kota Mataram, dirinya juga telah menginstruksikan pada fraksi di DPRD Kota Mataram untuk mengawal perayaan maulid umat Islam dapat berjalan aman dan lancar. Salah satunya, adalah bagaimana stok kebutuhan pokok harus tetap terjaga.

“Dan saya pantau saat sidang paripurna DPRD Kota Mataram juga telah disuarakan oleh fraksi pada Pemkot untuk memperbanyak operasi pasar di semua wilayah di Mataram dalam waktu dekat ini,” ucapnya.

Made menambahkan, baik Pemprov NTB dan Pemkot Mataram, harus mulai melakukan identifikasi penyebab inflasi dan pemantauan harga saat Maulid Nabi Muhammad.

“Jadi, begitu ada pergerakan harga pasar yang tidak wajar, bisa tim terpadu antara Pemprov dan Pemkot langsung melibatkan polisi untuk mengecek para distributornya,” katanya.

Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW biasanya dirayakan secara besar-besaran oleh umat Islam di Pulau Lombok.

Pasalnya, ikatan tali silaturahmi antar umat Islam yang diakhiri dengan banyaknya hidangan makanan, akan memicu konsumsi kebutuhan komoditas bahan pokok yang meningkat dari konsumsi biasa.

Bahkan, sesuai angka BPS selama ini, capaian konsumsi kebutuhan pokok, selalu berada pada angka 1-3 persen dari konsumsi biasanya. Khususnya, di Kota Mataram. (ds/antara)

MataramNTB
Comments (0)
Add Comment