Dinkes Sulbar Tingkatkan Kapasitas Tenaga Medis di Puskesmas

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas tenaga medis dalam menghadapi balita gizi buruk di puskesmas, di Mamuju, Jumat (04/11/2022) (ds/ANTARA Foto/ M Faisal Hanapi)

 

DINAMIKA SULTRA.COM, MAMUJU – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas tenaga medis dalam menghadapi balita gizi buruk di puskesmas.

“Dinkes Sulbar melaksanakan pelatihan pelayanan kesehatan balita untuk penatalaksanaan balita sakit atau masalah gizi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, Dr Asrang Masdi di Mamuju, Jumat.

Ia mengatakan, pelatihan tersebut dilaksanakan juga bertujuan meningkatkan kemampuan tenaga medis menghadapi balita dalam kondisi gizi buruk ditingkat puskesmas

“Pelatihan tersebut dilaksanakan dengan model Blended Learning dengan pertemuan via daring selama enam hari dan tatap muka selama empat hari,” katanya.

Menurut dia, pelatihan itu mendapatkan pendampingan dari Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar.

“Pelatihan dijalankan sesuai dengan kurikulum serta dilakukan verifikasi untuk memastikan pelatihan berjalan sesuai dengan rencana,” katanya.

Ia menyampaikan, Pemprov Sulbar belum memiliki Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes), sehingga pelatihan tersebut dilakukan pendampingan untuk menghasilkan sumber daya kesehatan yang memadai.

Ia menyampaikan, tenaga medis yang ikut dalam pelatihan itu berasal dari sejumlah puskesmas di Sulbar diantarannya, Puskesmas Kecamatan Anreap, Puskesmas Aralle, Puskesmas Campaloga, Puskesmas Polocamba, Puskesmas Tammerodo dan Puskesmas Baras.

Selain itu berasal Puskesmas Salutambun, Puskesmas Saloadak, Puskesmas Tapalang Barat,Puskesmas Bambaira, Puskesmas Tutallu dan Puskesmas Pamboang.

Agustina Tabang Kalua, SGz, M.Kes sebagai salah satu fasilitator dalam kegiatan mengharapkan setelah petugas Puskesmas diharapkan dapat melakukan penanganan gizi buruk yang ditemukan.

“Diharapkan saat menemukan kasus gizi buruk, tidak langsung melakukan rujukan, tetapi memberikan penanganan khusus sesuai dengan klasifikasi status masalah gizi,” katanya.(ds/antara)

MamujuSulawesi Barat
Comments (0)
Add Comment