Pemprov Sulsel Kampanyekan Aksi Bergizi Upaya Pencegahan Stunting

Sejumlah stakeholder dari Dinas Kesehatan Sulsel, Unicef, Jenewa Indonesia dan Bupati Luwu Utara pada Gerakan Gebyar Aksi Bergizi 2022 di Makassar, Jumat (18/11/2022). (ds/ANTARA Foto/HO-Humas Jenewa)

 

DINAMIKA SULTRA.COM, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Kesehatan bersama lintas sektor terkait melaksanakan Gerakan Gebyar Aksi Bergizi Sulsel sebagai upaya pencegahan stunting.

Gerakan Gebyar Aksi Bergizi 2022 dilakukan serentak di seluruh kabupaten/kota secara hibryd (daring dan luring) yang dipusatkan di Kota Makassar secara luring, Jumat (18/11).

Tujuan Gerakan Gebyar Aksi Bergizi antara lain meningkatkan cakupan konsumsi tablet tambah darah bagi ibu hamil, ibu nifas, calon pengantin dan remaja putri serta meningkatkan edukasi gizi guna memperkuat pesan seputar pola makan (isi piringku).

Sementara kaitannya dengan stunting, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Rosmini Pandin menjelaskan bahwa anemia pada remaja putri dan ibu hamil yang tidak ditangani dengan baik, dapat meningkatkan risiko memiliki calon bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

“Bayi BBLR inilah yang memiliki risiko lebih tinggi menjadi stunting. Oleh karena itu, pencegahan anemia juga merupakan bagian dari pencegahan stunting,” urainya.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis (dalam jangka waktu yang lama) serta paparan infeksi berulang terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia dua tahun.

Periode 1.000 HPK menjadi fokuas perhatian karena tidak hanya berdampak pada angka kesakitan dan kematian pada ibu dan anak, melainkan juga memberikan kualitas hidup yang bersifat permanen sampai usia dewasa.

Prevalensi stunting di Provinsi Sulawesi Selatan mencapai 27,4 persen yang masih berada di atas rata-rata nasional.

Berdasarkan peraturan Presiden RI nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, sasaran percepatan penurunan stunting meliputi balita, ibu hamil, remaja puteri dan calon pengantin, karena stunting sangat erat kaitannya dengan kejadian anemia pada ibu hamil dan remaja putri.

Rosmini menyebut bahwa kasus anemia, erat kaitannya dengan kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), khususnya pada remaja putri dan ibu hamil.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan pentingnya kerja sama lintas sektor dan edukasi berbasis data untuk bersama mengkampanyekan minum Tablet Tambah Darah untuk ibu hamil, calon pengantin, ibu nifas, dan remaja putri.

“Anak-anak dan remaja adalah masa depan dan calon pemimpin yang perlu kita jaga gizi dan kesehatannya,” ujar dia.

Gebyar Aksi Bergizi sebagai salah satu upaya pencegahan stunting sekaligus momentum peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-58 ini turut didukung penuh oleh Unicef dan Jenewa Indonesia.

Kegiatan ini mendapatkan Penghargaan Rekor LEPRID Inisiator Konsumsi Serentak Tablet Tambah Darah Terbanyak pada sasaran Remaja Putri, Ibu Hamil, Calon Pengantin dan Ibu Nifas di Provinsi Sulawesi Selatan.

Remaja, ibu hamil dan calon pengantin diharapkan mampu menerapkan gaya hidup sehat serta menjaga agar tidak anemia.

Karena generasi yang akan datang ditentukan oleh generasi saat ini. Serta secara rutin, setiap seminggu sekali mengonsumsi rutin tablet tambah darah untuk remaja putri.(ds/antara)

MakassarSulawesi Selatan
Comments (0)
Add Comment