DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra), memastikan ketersediaan pangan mencukupi dalam menghadapi perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
“Beberapa bahan pangan yang dipastikan aman dan tercukupi di antaranya beras, gula pasir, dan minyak goreng,” kata Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sultra Siti Mardati Saing di Kendari, Sultra, Kamis (8/12/2022).
Ia menyebutkan kebutuhan atau konsumsi beras masyarakat di Sulawesi Tenggara bisa mencapai 2.000 hingga 2.500 ton dalam setiap bulan-nya.
Meskipun stok tercukupi, ia mengatakan bahwa beberapa komoditi terpantau akan mengalami kenaikan harga, seperti beras dan telur. Hal tersebut diakibatkan oleh banjir di beberapa daerah akibat hujan saat masa panen serta modal yang dikeluarkan distributor juga bertambah.
“Stok bahan pangan tersebut yakni beras sebanyak 11.756 ton, gula pasir sebanyak 65 ton dan minyak goreng sebanyak 219 liter,” katanya.
Siti menambahkan stok bahan pangan di provinsi tersebut tetap aman dan terkendali, yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama empat bulan ke depan atau hingga Maret 2023.
Meski terbilang aman, saat ini Bulog Sulawesi Tenggara sedang memesan ratusan ton gula pasir. Pihaknya juga akan menambah pasokan untuk minyak goreng jika masih dibutuhkan.
“Untuk gula pasir sementara kami order kembali ada sebanyak 300 ton. Kalau minyak goreng nantinya masih kurang, akan kami lakukan pengadaan stok lagi,” katanya.
Siti menyebut hingga saat ini pihaknya telah menyerap beras petani sebanyak 25.581 ton.
“Jumlah ini telah melampaui serapan beras tahun 2021 lalu yang hanya 20 ribu ton,” katanya.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara juga memastikan stok sembako menjelang Natal dan Tahun baru tetap aman hingga Februari 2023.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Sultra La Ode Muhammad Fitrah Arsyad mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap ketersediaan sembako.
Disperindag Sultra memantau harga telur di pasaran kini di kisaran Rp57-61 ribu per kilogram. Sementara harga telur yang dijual di pasar murah harus mengalami kenaikan harga dari Rp48 ribu per kg menjadi Rp52 ribu per kg karena modal distributor menjadi Rp51 ribu.
Untuk minyak goreng masih tercukupi karena didukung oleh 5 distributor dan Bulog Sultra dengan harga minyak goreng kemasan terpantau masih di kisaran harga Rp18-25 ribu per liter tergantung merek dan Rp14 ribu di Bulog.
“Kebiasaan yang lalu-lalu terkait Natal dan tahun baru sebenarnya tidak terlalu signifikan untuk ketersediaan stok,” katanya.(ds/ono)