DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Jurusan Psikologi FKIP Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menggandeng Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan (sulsel), dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM) kolaboratif nasional.
Untuk diketahui, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) kolaboratif nasional terdiri dari : Citra Marhan, S.KM., M.A (Jurusan Psikologi FKIP Universitas Halu Oleo Kendari) yang juga sebagai ketua tim.
Kemudian anggota terdiri dari, Dr. Dian Novita Siswanti, S.Psi., M.Si., M.Psi., Psikolog (Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar), Eva Meizara Puspita Dewi, S.Psi, M.Psi, Psikolog (Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar), Astri Yunita, S.Psi., M.Psi., Psikolog (Jurusan Psikologi FKIP Universitas Halu Oleo Kendari), Eva Herik, S.Psi., M.Psi., Psikolog (Jurusan Psikologi FKIP Universitas Halu Oleo Kendari), serta Muhrajan Piara, S.Psi., M.Sc (Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar).
Bentuk pengabdian kolaboratif tersebut berupa peningkatan peran guru dalam mewujudkan school well-being, yang digelar 26 November 2022.
Sebelum kegiatan pengabdian, pada 25 November 2022, Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Jurusan Psikologi FKIP UHO Kendari melakukan tanda-tangan MoU yang langsung dilakukan oleh Dekan Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar dan Dekan FKIP Universitas Halu Oleo Kendari.
Selain itu, dilakukan pula Implementation of Arrangement antara Ketua Program Studi Psikologi UNM dengan Ketua Jurusan Psikologi FKIP UHO
“Tanda tangan perjanjian ini adalah komitmen kami terhadap Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2014, dan pelatihan kepada guru-guru melalui kolaborasi dengan Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar yang merupakan implementasi terhadap perjanjian untuk efektivitas, efisiensi, produktivitas, kreativitas, inovasi, mutu, dan relevansi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi,” tutur Dekan FKIP UHO Kendari, Dr. H. Jamiludin, M.Hum.
Tim melakukan pelatihan dengan melibatkan tenaga guru pengajar dan guru BK di SD, SMP dan SMK di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam rilis yang diterima, menurut tim, sekolah sebagai salah satu lingkungan belajar yang berperan penting bagi siswa. Sekolah sebagai pusat pendidikan memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan perannya secara optimal untuk menyiapkan generasi muda sebelum terjun dalam masyarakat.
Oleh karena itu, sekolah diharapkan mampu melaksanakan fungsinya secara optimal untuk membantu siswa mendapatkan pengetahuan serta mengasah keterampilan yang akan digunakan dalam kehidupan selanjutnya di masyarakat.
Kegiatan kolaboratif ini diawali dengan pre-test, dengan melakukan assesmen terhadap pemahaman guru mengenai eksplorasi kesulitan siswa dalam hal kesehatan mentalnya, manajemen kelas, school well-being dan sinergitas guru dan orang tua. Setelah itu, guru-guru mendapatkan materi dan melalui proses tanya-jawab serta diskusi. Pada sesi terakhir, guru-guru akan diberikan evaluasi.
Pada masa anak-anak dan remaja merupakan bagian yang paling penting dalam proses perkembangan individu. Perkembangan individu dapat berjalan dengan maksimal jika kondisi anak dalam keadaan nyaman untuk mengikuti proses belajar.
Kenyamanan seperti kebutuhan dasar berupa having, loving, being dan health, yang termasuk dalam school well-being yang dapat membantu proses belajar siswa di sekolah.
Untuk menunjang hal ini diperlukan peran serta guru sebagai pihak yang mendampingi siswa di sekolah. Hal yang diperlukan adalah ilmu terkait school well-being bagi guru-guru yang dapat difasilitasi melalui pelatihan.
Hasil pelatihan ini menunjukkan adanya perubahan pengetahuan sebesar 11 persen pada seluruh peserta pelatihan. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang signifikan, dimana intervensi atau kegiatan yang diberikan setelah pre-test.(ds/adf)