DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Tim peneliti dari Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) yang beranggotakan Dr. Haidir Amin, S.P., M.Si, Ir. Wayan Puguh, M.P, Farra Sasmita, S.P., M.Si, dan La Harudin, S.Pt., M.Si melakukan penelitian makanan khas Sulawesi Tenggara (Sultra) yakni Kasoami dengan judul “Kajian Komposisi Kimia dan Metabolik Sekunder Kasoami Sebagai Makanan Fungsional Pencegah Diabetes”.
Ketua Tim Peneliti Dr Haidir Amin mengatakan, Kasoami merupakan makanan khas di Sulawesi Tenggara yang berasal dari hasil olahan singkong. Umbi singkong sendiri memiliki potensi antioksidan dengan nilai aktivitas penghambatan 91.42% yang dapat mencegah pembetukan radikal bebas yang menyebabkan terjadinya kerusakan oksidatif pada komponen sel.
“Dengan maksud itulah, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji komposisi kimia kaopi dan kasoami senyawa metabolit sekunder dan sifat organoleptik terhadap bentuk-bentuk produk kasoami sebagai makanan fungsional pencegah diabetes,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, melalui penelitian tersebut dapat membantu meningkatkan nilai jual singkon dan mendorong usaha Kasoami di masyarakat. Apalagi usaha Kasoami tidak memerlukan biaya besar tetapi memiliki keuntungan yang besar. Untuk itu, ia berharap melalui penelitian tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya para petani singkong dan pengusaha Kasoami.
“Namun, saat ini belum ada olahan Kaopi dan Kasoami yang meneliti kandungan metabolit sekundernya dengan metode LC-MS/MS. Oleh karena itu kami melakukan penelitian terhadap Kasoami untuk membantu masyarakat dalam mencegah penyakit diabetes dan meningkatkan daya jual beli ubi kayu atau singkong,” ujarnya.
Haidir Amin menerangkan, penelitian ini merupakan program penugasan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dimana penelitian tersebut dilakukan oleh Unsultra untuk membantu masyarakat Indonesia dalam mencegah penyakit Diabetes.
Lanjutnya, sumber dana yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Kemendikbudristek melalui program MBKM. Kasoami mengandung senyawa fenolik dan flavonoid menjadi alternatif panganan pada pasien diabetes. Karena penghambatan pembentukan radikal bebas intraseluler merupakan strategi yang dapat dikembangkan dalam pengelolaan penyakit diabetes. Pemanfaatan makanan pengganti yang memiliki kandungan senyawa fenolik dan flavonoid, terbukti sebagai antioksidan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada kementerian pendidikan yang telah mendukung penelitian kami guna mendorong pencegahan penyakit diabetes membantu masyarakat dalam meningkatkan daya beli singkong. Selain itu kami ucapkan terima kasih kepada lihat kampus khususnya kepada pak Rektor Unsultra telah mensupport dan mendukung penelitian ini,” tutupnya. (ds/dn).