BPS Sultra: Angka Kelahiran Total SP2020 Alami Penurunan

Grafik BPS Sultra melalui hasil Long Form SP 2020 yang dilaksanakan di tahun 2022, angka kelahiran total (TFR) di Sultra menunjukkan alami penurunan. (ds/HO-BPS Sultra)

 

DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan hasil melalui Long Form Sensus Penduduk (SP) 2020 yang dilaksanakan di tahun 2022, angka kelahiran total (TFR) di Sultra terus mengalami penurunan.

Angka kelahiran Sulawesi Tenggara menurut kelompok umur tertentu (ASFR) tertinggi berada pada kelompok umur 25-29 tahun dengan angka sebesar 142,79. Hal tersebut bermakna ada 142-143 kelahiran per 1.000 perempuan umur 25-29 tahun.

Sementara angka kematian bayi (AKB) Infant Mortality Rate (IMR) mencapai 23,29, artinya terdapat sekitar 23 bayi meninggal sebelum berusia 1 tahun di antara 1.000 bayi yang lahir hidup di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Dengan demikian, penduduk di Sultra usia 2 tahun ke atas lebih banyak menggunakan bahasa daerah di lingkungan keluarga (46,66 persen) dibandingkan di lingkungan tetangga/kerabat (42,21 persen).

Statistisi Ahli Madya BPS Sultra Ahmad Luqman di Kendari, Senin (30/1), mengatakan bahwa hasil Long Form SP2020 mencatat TFR Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 2,57 yang berarti rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan usia reproduksi 15-49 tahun hanya sekitar 2 hingga 3 anak.

Ia mengatakan hasil tersebut menurun jika dibandingkan dengan Sensus Penduduk 1971 yang mencatat angka TFR Provinsi Sultra sebesar 6,45 yang berarti seorang perempuan di Sulawesi Tenggara secara rata-rata akan melahirkan 6- 7 anak selama masa reproduksinya.

Begitu pula dengan migrasi seumur hidup Sulawesi Tenggara sebesar 16,47, artinya terdapat sekitar 16-17 orang dari 100 penduduk Sulawesi Tenggara lahir di provinsi lain.

Migrasi risen Sulawesi Tenggara sebesar 3,06 persen, artinya terdapat sekitar 3 orang dari 100 penduduk Sulawesi Tenggara bertempat tinggal di provinsi lain pada 5 tahun sebelumnya.

Di bagian lain, kata Luqman, prevalensi di stabilitas pada penduduk usia 5 tahun ke atas berjenis kelamin perempuan (1,58 persen) lebih tinggi dibandingkan laki-laki (1,38 persen).(ds/sgn)

 

#kendari#sulawesitenggaraBPS
Comments (0)
Add Comment