DINAMIKA SULTRA.COM, MUBAR – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan aktivitas sesar Buton A Tenggara Lawa memicu gempa bumi dangkal dengan magnitudo 4,1 di Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Kamis (2/9) pukul 00.01 WITA.
Gempa tersebut, menurut Stasiun Geofisika Kendari, berpusat sekitar 4,1 kilometer Tenggara, Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada skala III sampai IV MMI.
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan oleh beberapa orang di Kabupaten Muna Barat dan Muna yang menyebabkan gerabah pecah, jendela atau pintu berderik, dan dinding berbunyi.
BMKG mengimbau masyarakat khususnya di daerah tersebut agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
BMKG meminta agar masyarakat memeriksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah demi menghindari hal yang tidak diinginkan.
“Pusat gempa bumi yang terjadi itu berada di darat pada kedalaman tiga kilometer di koordinat 4,92 Lintang Selatan dan 122,58 Bujur Timur,” kata Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rudin melalui telepon di Kendari, Kamis (9/2/2023).
Rudin mengatakan bahwa sampai sekarang belum ada laporan mengenai kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
“Sempat terjadi gempa susulan pada pukul 00.39 WITA dengan kekuatan 2,8 magnitudo terletak pada koordinat 4,87 Lintang Selatan dan 122,59 Bujur Timur. Namun juga tidak berpotensi tsunami,” kata Rudin.(ds/sgn)