Personel Gabungan Gencarkan Operasi Selama Ramadhan 1444 H di Surabaya

Foto Arsip – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menasihati seorang pemuda yang tertangkap dalam operasi pengamanan kota. (ds/ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

 

DINAMIKA SULTRA.COM, SURABAYA – Ribuan personel gabungan di Surabaya, yang terdiri atas petugas dari Pemerintah Kota Surabaya, TNI, dan Polri setempat, menggencarkan Operasi Cipta Kondisi demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama bulan suci Ramadhan 2023.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto, dalam keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Jawa Timur, Minggu, mengatakan personel gabungan tersebut telah menggelar operasi skala besar sejak Jumat malam (24/3) hingga Minggu dini hari.

“Sebenarnya, setiap hari Satpol PP Surabaya selalu melaksanakan Operasi Cipta Kondisi Asuhan Rembulan mulai hari Senin sampai Minggu. Namun, khusus untuk Jumat malam dan Sabtu malam, selalu dilakukan operasi skala besar dengan personel gabungan,” kata Eddy.

Menurut dia, operasi skala besar tersebut dimulai sejak awal Ramadhan karena sudah mulai muncul kegiatan anak-anak yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Saat ini, lanjut dia, perang sarung antarkelompok menjadi gangguan yang sering muncul.

Eddy menjelaskan operasi tersebut dibagi menjadi empat wilayah, yaitu wilayah timur, barat, selatan, dan utara. Bahkan, di 31 kecamatan se-Kota Surabaya juga dilakukan operasi serupa di wilayah masing-masing.

Untuk operasi pada Sabtu (25/3) malam, jelasnya, tim mengerahkan sedikitnya 400 personel dari Satpol PP, BPBD, Dishub, PMK, TNI dan Polri, serta Garnisun. Sedangkan di tingkat kecamatan, tim bergerak bersama Polsek dan Koramil setempat dengan menempatkan sekitar 30 personel per kecamatan.

“Jadi, ada sekitar 930 personel yang di tingkat kecamatan. Kalau ditotal, semuanya ribuan yang turun serentak,” tambahnya.

Dia menambahkan operasi tersebut dimulai pukul 23.00 WIB karena pergerakan pelaku gangguan biasanya berlangsung mulai sekitar pukul 00.00 WIB dan selesai sekitar pukul 03.30 WIB.

“Dari pengalaman hari pertama Ramadhan sampai tadi malam, ada beberapa titik yang menjadi konsentrasi kami, terutama nanti akan difokuskan di titik-titik perbatasan,” jelasnya.

Dia juga mengimbau bahwa sesungguhnya semua warga boleh masuk ke Kota Surabaya. Namun, kalau ada yang membuat onar dan kerusuhan di kota tersebut, maka akan dilakukan antisipasi dan penertiban.

“Mari sama-sama menjaga Kota Surabaya supaya selalu aman dan tentram,” ujar Eddy.(ds/antara)

Jawa TimurSurabaya
Comments (0)
Add Comment