Ali Mazi: Pengendalian Inflasi Harus Terus Dilakukan

Gubernur Sultra Ali Mazi saat meluncurkan penyaluran bantuan beras dan pasar murah di Kabupaten Buton Tengah, Sultra, Rabu (19/4/2023). (ds/HO-Jubir Gubernur Sultra)

 

DINAMIKA SULTRA.COM, BUTENG – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi, mengatakan pengendalian inflasi harus terus dilakukan agar tidak memberikan dampak buruk bagi perekonomian daerah dan negara.

Dalam keterangan resminya yang dikutip di Kendari, Rabu (19/4), Gubernur menegaskan kewaspadaan terhadap inflasi harus terus dijaga dengan mempertahankan kerja keras yang selama ini telah dilakukan oleh pemerintah bersama pemangku kepentingan lainnya.

“Saat ini, persoalan inflasi masih terus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah, termasuk di Provinsi Sulawesi Tenggara, mengingat dampaknya yang begitu dirasakan masyarakat, utamanya masyarakat menengah ke bawah,” katanya saat meluncurkan penyaluran bantuan beras dan pasar murah di Kabupaten Buton Tengah, Sultra.

“Terutama, di tengah masih tingginya harga beras dan peningkatan permintaan menjelang Hari Raya Idul Fitri,” ujarnya.

Menurut dia, ancaman inflasi di Sulawesi Tenggara dapat dilihat dari masih tingginya indeks pergerakan harga (IPH) di beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara.

Ali menyebut Kabupaten Buton Tengah menjadi satu dari tiga kabupaten yang tercatat dengan kenaikan IPH tertinggi nasional pada minggu kedua bulan April 2023.

Pada kesempatan itu, Gubernur Ali menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pengendalian inflasi di Sulawesi Tenggara.

Dia mengajak untuk terus mengendalikan inflasi melalui berbagai peningkatan upaya-upaya yang terkoordinasi seperti pelaksanaan pasar murah, operasi pangan, peningkatan produksi pangan, kerja sama antardaerah, realisasi dana BTT, dan upaya-upaya lainnya, sesuai arahan Presiden RI Jokowi Widodo dan Menteri Dalam Negeri.

“Inflasi yang terkendali dapat menunjukkan ketahanan perekonomian daerah kita untuk mendukung ketahanan ekonomi bangsa dan negara kita,” katanya.

Gubernur Ali juga mengimbau kepada instansi terkait dan satgas pangan untuk lebih meningkatkan pengawasan khususnya terhadap barang kebutuhan pokok yang sering mengalami kenaikan harga di pasar rakyat dan pedagang eceran.

Ia berharap Perum Bulog Sulawesi Tenggara dan jajarannya terus melakukan penetrasi ke pasar dengan menggunakan beras cadangan pemerintah, gula pasir, minyak goreng, dan bawang agar harga di pasar benar-benar stabil sesuai harga eceran tertinggi pemerintah.

Gubernur Ali pun mengapresiasi Pemkab Buton Tengah yang bekerja sama dengan Perum Bulog Baubau, PT Pos Indonesia, dan pihak penyedia barang kebutuhan pokok, melaksanakan kegiatan penyaluran bantuan beras cadangan pangan pemerintah (CPP) tahun 2023 dan pasar murah di daerah tersebut.

Lebih lanjut, Ali mengatakan penyaluran bantuan beras dan pasar murah yang diselenggarakan Pemkab Buton Tengah sangat positif karena membantu masyarakat berpenghasilan rendah dan juga sebagai pengendalian harga-harga barang kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

“Biasanya menjelang Idul Fitri terjadi kenaikan harga barang kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, gula pasir, terigu, susu, mentega, dan minuman, utamanya di pasar rakyat dan pedagang eceran karena meningkatnya permintaan masyarakat,” tuturnya.

Ia berharap pasar murah tersebut menjadi peringatan bagi pedagang di pasar untuk tidak lagi menaikkan harga karena di pasar murah, masyarakat memiliki kesempatan untuk dapat membeli dengan harga lebih terjangkau sesuai HET.

“Kepada masyarakat, manfaatkan pasar murah ini dengan berbelanja barang kebutuhan pokok sesuai kebutuhan saja, bukan menuruti keinginan, jadi lah konsumen yang cerdas agar perencanaan dan pengaturan keuangan rumah tangga dapat terpenuhi,” ujar Ali Mazi.(ds/sgn)

#sulawesitenggaraButon Tengah
Comments (0)
Add Comment