DINAMIKA SULTRA.COM, MUNA – Kepolisian Resor Muna, Polda Sulawesi Tenggara, memprediksi arus balik Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah akan terjadi mulai 28-30 April 2023.
“Pelabuhan Nusantara Raha dan Pelabuhan Ferry Tampo, Kabupaten Muna akan dipadati ribuan penumpang,” kata Kapolres Muna, AKBP Mulkaifin saat dihubungi, Minggu (23/4/2023).
“Baik itu penumpang, kendaraan roda dua, dan kendaraan roda empat,” ungkap Mulkaifin.
Ia mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak Syahbandar dan beberapa instansi terkait untuk mempersiapkan pengamanan pada saat arus balik nanti.
“Saat ini kami sedang koordinasi dengan Syahbandar terkait persiapan puncak arus balik yang diprediksi hari Jumat sampai Minggu atau 28-30 April,” ujar Mulkaifin.
Kapolres Muna itu mengatakan bahwa pihaknya bersama Syahbandar juga tengah melakukan pemetaan terkait dengan prakiraan akumulasi jumlah penumpang dalam rangka arus balik Idul Fitri 1444 H/2023 M.
“Pada prinsipnya Polres Muna akan mempersiapkan segalanya untuk mengamankan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat pada saat arus balik lebaran,” tuturnya.
Dia juga menyebutkan bahwa Polres Muna akan senantiasa bersiaga untuk mengamankan para pemudik agar bisa sampai ke tujuan dengan nyaman, aman, dan lancar, serta sampai dengan selamat.
Polres Muna melibatkan sebanyak 118 personel untuk melakukan pengamanan selama lebaran hingga 1 Mei 2023.
Dalam pengamanan itu, Polres Muna mendirikan sebanyak sembilan pos pengamanan dan pos pelayanan di wilayah hukumnya.
“Untuk jenisnya, ada pos pelayanan dan ada pos pengamanan. Tiga pos di wilayah Kabupaten Muna dan enam pos di Kabupaten Muna Barat. Karena Kabupaten Muna Barat ini masih masuk dalam wilayah hukum Polres Muna,” ucap Mulkaifin.
Ia juga menyampaikan bahwa setelah hari Lebaran Idul Fitri 1444 H/2023 M, pihaknya juga akan melakukan pengamanan di sejumlah titik lokasi wisata yang ada di Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat (Mubar).
Mulkaifin menjelaskan bahwa dalam pengamanan lokasi wisata, pihaknya akan mendirikan sebanyak enam pos pengamanan.
“Sedangkan untuk tempat wisata nantinya (pos pengamanan) ada enam titik, untuk tempat wisata di wilayah Kabupaten Muna tiga titik dan di wilayah Kabupaten Mubar tiga titik,” tambahnya.(ds/sgn)