Dr. Bahri Anggarkan Tiga Unit Excavator Mini Untuk Pembukaan Lahan Baru

Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat (Mubar) Dr. Bahri (tengah) didampingi Kepala Dinas Pertanian, Nestor Jono (Kanan) dan Kepala dinas Ketahanan Pangan, La Ode Aka (kiri) saat menghadiri panen cabe bersama petani di desa Umba, kecamatan Napano Kusambi, Mubar, Minggu (4/9/2020).(Foto: Abubakar-Humas)

 

DINAMIKA SULTRA.COM, MUNA BARAT – Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra), Dr Bahri telah menganggarkan pengadaan tiga unit excavator mini untuk memudahkan petani dalam pembukaan lahan baru.

Diketahui, tiga unit ini akan ditempatkan di tiga wilayah besar yakni Lawa Raya,Tiworo Raya dan Kusambi Raya.

Program pengadaan excavator mini tersebut berawal dari masukan para kepala desa di Mubar. Mereka melihat banyak lahan tidur di desa yang berpotensi diolah namun harus menggunakan alat berat.

Pj Bupati Mubar, Dr. Bahri menjelaskan, bahwa mereka minta untuk diadakan excavator mini. Manfaatnya, selain untuk pembukaan lahan baru juga untuk mengangkat tungkak-tungkak di kebun baru. Soalnya kalau pakai jonder tidak bisa.

“Program pengadaan excavator mini tersebut merupakan salah satu bentuk keberpihakan Pemda Mubar kepada petani dalam meringankan beban kerja sekaligus meningkatkan produktivitas petani,” jelasnya.

Dr. Bahri menuturkan, bagi saya kebutuhan masyarakat menjadi hal yang prioritas. Karena saya hadir di sini untuk bergerak melayani dan memudahkan segala kebutuhan mereka.

Direktur Perencanaan Keuangan Daerah Kemendagri ini menyampaikan, anggaran pengadaan excavator mini ini telah masuk di APBD Mubar. Dimana Untuk APBD induk dua unit dan di perubahan satu unit.

“Ini nanti jadi aset dinas pertanian. SOP penggunaanya nanti kita buat dalam bentuk Pebup. Masyarakat cukup bayar biaya bahan bakar dan biaya operator. Biaya perawatan nanti Pemda yang anggarkan,” tuturnya.

Selain membahas soal pengadaan excavator, Alumni 07 IPDN ini juga membahas soal pupuk. Karena ternyata pupuk subsidi yang tidak diambil oleh masyarakat itu bisa dialihkan ke tempat lain.

Olehnya itu Pemda juga akan mengadakan pupuk bersubsidi dan masyarakat cukup membayar setengah harga dari harga yang ditetapkan.

“Itu sudah dirancang programnya dan sudah saya komunikasikan dengan kadis pertanian,” Pungkasnya.(ds/abr/ono)

#sulawesitenggaramuna barat
Comments (0)
Add Comment