Ketua MPR Minta Polri Atur Strategi Jaga Kamtibmas Jelang Pemilu 2024

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam acara Sarasehan Alumni Connect PPI Dunia, di Menara BNI, Jakarta, Jumat (26/5/2023). (ds/ANTARA/HO-MPR RI)

 

DINAMIKA SULTRA.COM, JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet meminta Polri mengatur strategi dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang dan selama Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

Bamsoet menyampaikan hal tersebut berkaca dari polarisasi masyarakat saat Pemilu 2019. Kala itu, menurut dia, polarisasi ditandai dengan munculnya berbagai kelompok dengan istilah-istilah tertentu yang berpotensi memecah persatuan masyarakat.

“Meminta kepolisian mengatur strategi dalam menjaga stabilitas kamtibmas menjelang dan selama Pemilu 2024 nanti, guna mencegah terulangnya kembali polarisasi masyarakat pada masa tersebut (Pemilu 2019),” kata Bamsoet dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

 

Selain itu, dia juga meminta kepolisian berkoordinasi dengan penyelenggara pemilu guna memastikan penyelenggaraan Pemilu 2024 berjalan secara sehat dan terhindar dari polarisasi di kalangan masyarakat.

“Meminimalkan semua celah yang dapat memicu polarisasi masyarakat menjelang dan selama Pemilu 2024,” tambahnya.

Dia juga meminta Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta Polri untuk menjaga ketertiban dan keamanan di media sosial maupun jejaring internet.

Menurut dia, hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran informasi, pemberitaan, maupun tayangan yang dapat memicu konflik dan menyebabkan polarisasi di kalangan masyarakat selama penyelenggaraan Pemilu 2024.

 

“MPR meminta Kominfo meminimalkan tayangan di media yang mengarah pada pergerakan massa, yang memicu terjadinya polarisasi masyarakat, utamanya di dunia online,” jelasnya.

Dia pun mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terhasut oleh propaganda, informasi, ajakan, kontroversi, maupun hal-hal lain yang memicu terjadinya polarisasi masyarakat.

“Tetap mengemban nilai baik masyarakat Indonesia, seperti ramah tamah, tinggi persaudaraan, menghormati keberagaman, menjaga keberagaman, serta menjaga persatuan dan kesatuan,” ujar Bambang Soesatyo.(ds/antara)

JakartaPolri
Comments (0)
Add Comment