DINAMIKA SULTRA.COM, PADANG – Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Supardi optimistis pengembangan sektor pariwisata yang dilakukan serius bisa membawa masyarakat keluar dari garis atau jurang kemiskinan ekstrem.
“Jika setiap nagari (desa) memperbarui potensi pariwisata yang dimiliki, maka saya menyakini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi,” kata Supardi, di Padang, Senin.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Sumbar terkait data 195 ribu penduduk kategori miskin ekstrem dari jumlah 378 ribu penduduk di Kabupaten Limapuluh Kota.
Padahal, katanya, Kabupaten Limapuluh Kota merupakan salah satu wilayah dari 19 kabupaten dan kota di Provinsi Sumbar yang memiliki potensi pariwisata, terutama terkait bentangan alamnya.
Dengan kondisi tersebut, Supardi mengaku miris karena separuh masyarakat di Kabupaten Limapuluh Kota berada dalam kondisi atau masuk kategori miskin ekstrem.
“Itu baru yang miskin ekstrem, belum lagi yang miskin, dan akan miskin. Jika digabungkan tiga kategori ini mungkin 70 persen masyarakat Limapuluh Kota sudah masuk kategori miskin,” katanya.
Oleh karena itu, Supardi mendorong setiap nagari (desa) lebih agresif dan serius mengelola pariwisata. Jika 79 nagari yang tersebar di kabupaten itu bisa mengoptimalkan potensi yang ada, maka bisa menjadi solusi pengentasan kemiskinan.
“Jika kita tidak mampu meningkatkan potensi yang ada, sama artinya kita dengan ayam mati kelaparan di lumbuang (lumbung), itiak (itik) mati kehausan di tobek (tebat),” ujarnya.
Terkait angka kemiskinan ekstrem tersebut, Supardi menyebutkan dari 195 ribu masyarakat kategori kemiskinan ekstrem, baru sekitar 34 ribu jiwa yang mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Sementara, sisanya belum mendapatkan bantuan.
“Untuk hal ini dibutuhkan kepedulian bersama bagaimana mengatasi permasalahan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Limapuluh Kota,” ajak dia.
Menurutnya, permasalahan kemiskinan tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah, Dinas Sosial, dan DPRD saja. Namun, butuh kepedulian semua pihak, termasuk tokoh masyarakat.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Provinsi Sumbar Zulfiar mengatakan pemerintah terus berusaha mengatasi berbagai permasalahan sosial, salah satunya melalui kegiatan “Pilar-Pilar Sosial”.
“Seiring perkembangan ilmu, pengetahuan dan teknologi permasalahan di masyarakat juga meningkat pesat. Oleh karena itu, butuh kerja sama berbagai pihak untuk mengatasinya, termasuk masalah kemiskinan,” ujarnya.(ds/antara)