Andap Budhi Revianto: IPH Sultra Posisi Tujuh Terendah dari 38 Provinsi 2024

Pj.Gubernur Sultra, Komjen Pol (P) Andap Budhi Revianto bersama Sekda Sultra Asrun Lio saat memberi pengarahan pada apel pertama pasca libur lebaran Idul Fitri pada Selasa, (16/4). (ds/HO-Biro Adpim Sultra)

 

DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Pj.Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto menyebutkan, Indeks Perkembangan Harga (IPH) provinsi setempat hingga memasuki minggu ke empat April 2024 berada pada posisi tujuh terendah di Indonesia

“Alhamdulillah dan terima kasih IPH sebagai proxy inflasi, dimana minggu ke IV bulan April ini menunjukkan angka rendah dan stabil antarwaktu,” kata Andap di Kendari, Senin.

Menurut Pj Gubernur Sultra, kerja sama yang baik yang telah dibangun tim pengendalian inflasi daerah (TPID) di tingkat kabupaten kota harus menjaga angka inflasi IPH tersebut untuk selalu rendah, dan pastikan akumulasi sepanjang tahun tidak lebih dari rentang target inflasi tahunan antara 1,5 hingga 3,5 persen.

Dan bila perlu, pergerakan bulanan sebaiknya agar dijaga antara 0,12- 0,3 persen, tidak boleh lebih.

Lebih jauh Sekjen Kemenkumham RI itu mengatakan, untuk kabupaten non IHK, parameternya relatif sangat mudah, sebab mengingat yang dijaga komoditasnya terbatas (hanya 20 saja). Tidak seperti empat kabupaten kota yang setiap bulan menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) yakni Kota Kendari, Kota Baubau, Kabupaten Konawe, dan Kolaka yang mencapai lebih dari 400 komoditas.

Untuk Kabupaten Wakatobi misalnya (non IHK), kenaikan terjadi untuk komoditas beras, bawang merah dan cabe merah, dipastikan adanya kendala pasokan.

Andap menyebutkan, perkembangan harga dari 20 komoditas terpilih pada minggu ke 4 April 2024 di Sulawesi Tenggara mengalami penurunan harga, hal ini ditandai dengan IPH sebesar -1,98. Sultra berada pada posisi 7 terendah dari 38 provinsi.

Khusus Wakatobi terjadi kenaikan harga pada komoditas beras, cabai merah dan bawang merah, dan menempatkan Wakatobi pada posisi ketujuh tertinggi tapi masih dalam rentang kendali.

Yang pasti bahwa, secara rata-rata dari 17 Kabupaten kota di Sulawesi Tenggara pada minggu ke empat April 2024 sudah menunjukkan penurunan harga. Penurunan harga terdalam tercatat di Bombana sebesar -8.11 persen.

“Perlu terus diupayakan penurunan harga sehingga dapat terus terjaga hingga kembali pada titik keseimbangan. Utamanya untuk komoditas beras. Setidaknya pada level harga sebelum kenaikan yang sangat tinggi pada beberapa bulan yang lalu,” tutur Andap.(ds/ono)

#kendari#sulawesitenggara
Comments (0)
Add Comment