DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik (FT) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, melaksanakan Seminar Nasional Teknik Elektro (Semnastek) 2024 di salah satu hotel di Kota Kendari, Sabtu, 27 Juli 2024.
Diketahui, kegiatan tersebut dirangkaikan dengan Temu Regional Forum Pendidikan Tinggi Teknik Elektro Indonesia (Fortein) Wilayah IV.
Rektor Universitas Halu Oleo Kendari, Prof. Dr. Muhammad Zamrun F., S.Si., M.Si., M.Sc., yang diwakili Wakil Rektor IV UHO, Prof. Armid mengatakan bahwa seminar tersebut merupakan salah satu upaya universitas dalam peningkatan pencapaian indeks kinerja utama (IKU) perguruan tinggi. Dalam hal ini melalui bidang penelitian dan peningkatan jumlah publikasi ilmiah.
“Tentu saja kalau meningkat publikasi ilmiah, tentu kita akan baik juga dalam peningkatan pencapaian Indeks Kinerja Utama Perguruan Tinggi,” katanya.
Prof Armid, mengungkapkan isu yang diangkat kali ini sangat relevan dengan kondisi saat ini. Oleh sebab itu melalui seminar tersebut diharapkan dapat menjadi wadah untuk para peneliti untuk berdiskusi, saling bertukar pikiran dan menghasilkan ide-ide baru. Termasuk dalam pengembangan energi baru yang stabil dan efisien.
“Saya sangat senang dan bangga, karena seminar tahun ini menghadirkan narasumber yang mumpuni di bidangnya masing-masing. Saya sangat yakin bahwa seluruh peserta seminar dapat menggapai mimpi yang tinggi, penelitian yang cemerlang dan komitmen yang kuat untuk menggapai elektabilitas energi yang terbarukan demi tujuan pengelolaan yang berkelanjutan di negara yang kita cintai ini,” ungkap Prof Armid.
Sementara itu Dekan FT UHO. Dr. Edward Ngii, ST.,MT mengungkapkan bahwa acara tersebut diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Elektro FT UHO, bekerja sama dengan Fortei.
Edward, menjelaskan tema yang diangkat pada seminar kali ini, yakni tantangan kebijakan, teknologi, dan stabilitas energi baru terbarukan.
Ia menyebut, tema tersebut sangat relevan dengan kondisi global saat ini yakni transisi menuju energi baru terbarukan dan keberlanjutan lingkungan serta kestabilan energi di masa depan.
“Di sinilah peran penting kita, baik sebagai akademisi, praktisi, maupun pembuat kebijakan, untuk bersama-sama mencari solusi yang inovatif dan aplikatif,” ungkapnya.
Sehingga melalui seminar tersebut, pihaknya berharap dapat terjalin diskusi yang konstruktif dan pertukaran pengetahuan yang bermanfaat antara para peserta.
“Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan teknologi dan kebijakan energi baru terbarukan, yang pada akhirnya dapat diterapkan untuk kesejahteraan masyarakat luas,” harapnya.
“Mari kita manfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya untuk memperkaya wawasan dan menjalin kerjasama yang lebih erat dengan baiknya untuk energi terbarukan di Indonesia,” Tutup Edward.(ds/adf)