DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Shofa ‘ Nur Amirah Khairiyah, mahasiswi Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari angkatan 2021, berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih juara kedua dalam ajang Lomba Desain Media Pembelajaran Digital bidang Sosial Humaniora.
Lomba tersebut merupakan bagian dari Forum Komunikasi (FORKOM) Para Pimpinan FKIP Negeri se-Indonesia yang digelar pada 19-22 September 2024 di Universitas Sriwijaya, Palembang.
Lomba Desain Media Pembelajaran Digital tersebut merupakan salah satu kompetisi yang sangat kompetitif dalam FORKOM, dengan banyak peserta yang menampilkan inovasi-inovasi mutakhir di bidang pendidikan.
Bagi Shofa, kemenangan ini adalah puncak dari kerja keras dan tekadnya. Meski bangga dengan pencapaiannya di ajang skala nasional, ia mengakui masih belum puas dan merasa bahwa dirinya masih bisa berkembang lebih jauh.
“Perasaannya campur aduk, di satu sisi saya tentunya bangga dengan diri sendiri karena sudah berhasil mendapatkan juara 2 pada lomba skala nasional, di sisi lain saya juga belum puas atas pencapaian ini karena saya yakin saya masih bisa mengembangkan diri lebih baik,” ucap Shofa ‘ Nur Amirah Khairiyah.
Shofa pun tidak ketinggalan dengan karya inovatifnya, sebuah aplikasi interaktif yang diberi nama “Kenali Bumi”.
Aplikasi tersebut didesain untuk meningkatkan literasi geospasial di kalangan pelajar, sebagai salah satu cara mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
Fitur utama dari aplikasi “Kenali Bumi” yang di ranjang Shofa mencakup materi tentang pemetaan, pengindraan jauh, serta sistem informasi geografis, yang dilengkapi dengan quiz interaktif dan permainan untuk menguji pemahaman siswa.
Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan tips belajar yang dirancang untuk membantu siswa dalam mengelola waktu belajar mereka.
Shofa tidak hanya menciptakan aplikasi yang edukatif, namun juga menarik bagi penggunanya dengan adanya avatar virtual 3D yang berperan sebagai maskot aplikasi. Avatar tersebut didesain untuk menarik minat pengguna, terutama para pelajar, agar lebih tertarik mempelajari materi yang disediakan.
Perjalanan Shofa menuju kompetisi itu tidaklah singkat. Ia telah menargetkan untuk mengikuti FORKOM FKIP sejak semester awal perkuliahan. Awalnya, ia berencana mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) bidang Sosial Humaniora, namun di tengah jalan, dosen pembimbingnya menyarankan agar ia mengambil bagian dalam lomba Desain Media Pembelajaran Digital.
“Saran dari dosen membuat saya berpikir ulang. Mengingat ketertarikan saya pada dunia desain atau gambar dan saya memutuskan untuk mengikutinya,” tutur Shofa ‘ Nur Amirah Khairiyah.
Tidak mudah bagi Shofa agar mulus melajut ke tahap final. Ia harus menghadapi kendala besar, terutama masalah biaya pengembangan. Meskipun idenya inovatif, keterbatasan dana membuat Shofa harus kreatif dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
Ia menggunakan berbagai software gratis untuk mengembangkan aplikasi “Kenali Bumi” dan terus menyempurnakannya hingga aplikasi tersebut siap dipresentasikan di kompetisi.
Namun, Shofa tidak sendiri. Ia mendapatkan dukungan penuh dari dosen pembimbing dan pihak fakultas yang turut membantunya dalam pembiayaan pendaftaran lomba serta akomodasi selama berada di Palembang.
“Dukungan dari dosen dan teman-teman sangat berarti bagi saya. Mereka tidak hanya membantu secara teknis, tetapi juga memberikan kontribusi dengan mencoba aplikasi yang saya buat dan memberikan masukan-masukan penting,” kata Shofa ‘ Nur Amirah Khairiyah.
Setelah berhasil meraih juara kedua, Shofa tidak ingin berhenti di sini. Ia berencana untuk mengembangkan aplikasi “Kenali Bumi” sehingga mampu mendapatkan pengakuan di bidang resmi institusi pendidikan agar dapat dimanfaatkan oleh tenaga pengajar.
“Ke depannya, saya berencana mengembangkan aplikasi ini agar mendapat sertifikasi akademik, namun tenaga pengajar sudah bisa memanfaatkan aplikasi ini di ruang pembelajaran mereka apabila ingin digunakan,” tutur Shofa ‘ Nur Amirah Khairiyah.
Keberhasilan Shofa tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi kampus tempatnya menimba ilmu. Prestasinya menunjukkan bahwa mahasiswa UHO mampu bersaing di tingkat nasional dan menghasilkan karya inovatif yang bermanfaat bagi dunia pendidikan.(ds/adf)