DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, melalui Program Kemitraan Masyarakat Internal UHO merasa perlu untuk menggelar program edukasi dan sosialisasi mengenai bahaya risky dan aggressive driving kepada para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dalam hal ini, program edukasi ini di laksanakan di SMA Negeri 2 Kendari dan SMA Negeri 8 Konawe Selatan pada tanggal 11-12 November 2024.
Program edukasi dan sosialisasi ini merupakan bentuk kepedulian bersama antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Halu Oleo, dan sekolah.
Tujuan utamanya adalah memberikan pemahaman mendalam kepada para siswa mengenai bahaya yang mengintai akibat perilaku berkendara yang agresif dan ceroboh.
Melalui program ini, diharapkan para remaja dapat memahami risiko dan konsekuensi dari berkendara tanpa memerhatikan keselamatan.
Dalam sosialisasi ini, pihak Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Halu Oleo yang di bawakan Oleh Dr. Ir. La Ode Muhamad Nurrakhmad Arsyad, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., ACPE., APEC Eng., selaku ketua Tim menjelaskan beberapa perilaku berkendara yang termasuk dalam kategori risky dan aggressive driving, antara lain melaju dengan kecepatan tinggi, menerobos lampu merah, tidak menggunakan helm, dan perilaku ugal-ugalan di jalan raya. Perilaku-perilaku ini tidak hanya membahayakan pengendara, tetapi juga orang lain di sekitar.
“Sosialisasi yang dilakukan di SMA Negeri 2 Kendari dan SMU Negeri 8 Konawe Selatan mendapat perhatian positif dari para siswa dan guru. Selain itu, orang tua juga dilibatkan untuk berperan aktif dalam mengawasi perilaku berkendara anak-anak mereka. Dukungan keluarga diharapkan dapat membantu memperkuat pesan yang disampaikan dalam program ini,” katanya.
Dr. La Ode Muhamad menjelaskan, selain bahaya dan risiko yang dapat timbul, sosialisasi ini juga dilengkapi dengan pemutaran video simulasi kecelakaan akibat perilaku risky dan aggressive driving.
“Melalui visualisasi ini, para siswa diajak untuk melihat dan merasakan dampak nyata dari perilaku berbahaya tersebut, sehingga diharapkan mereka semakin menyadari pentingnya berkendara dengan bijak dan penuh kehati-hatian,” jelasnya.
Dr. La Ode Muhamad menyampaikan, bahwa perilaku risky dan aggressive driving tidak hanya dapat merugikan diri sendiri, tetapi juga orang lain yang berada di jalan raya. Bahkan, data dari kepolisian menunjukkan bahwa sebagian besar kecelakaan yang melibatkan pengendara remaja disebabkan oleh perilaku ugal-ugalan dan ketidakpatuhan terhadap aturan lalu lintas.
“Dalam sosialisasi ini, para siswa juga diajarkan mengenai pentingnya mematuhi rambu-rambu lalu lintas, seperti berhenti di lampu merah, memberikan jalan bagi pejalan kaki, dan tidak menyalip secara sembarangan. Selain itu, mereka juga diberi pemahaman tentang teknik berkendara yang aman, seperti menjaga jarak aman, tidak menggunakan ponsel saat berkendara, dan selalu memeriksa kondisi sepeda motor sebelum digunakan,” ucap Dr. La Ode Muhamad.
Kegiatan sosialisasi ini juga menghadirkan cerita inspiratif dari korban kecelakaan lalu lintas yang mengalami dampak jangka panjang akibat perilaku berkendara yang berisiko.
Cerita ini diharapkan mampu memberikan dampak emosional bagi para siswa, sehingga mereka semakin sadar akan bahaya yang mengintai jika tidak berhati-hati saat berkendara.
Selain itu, program ini juga memperkenalkan konsep defensive driving, yaitu teknik berkendara yang mengutamakan keselamatan dengan cara mengantisipasi situasi berbahaya yang mungkin terjadi di jalan.
Dengan bekal ini, diharapkan para siswa dapat lebih bijak dalam menghadapi situasi di jalan raya dan menghindari perilaku berkendara yang berisiko.
“Pihak sekolah dalam hal ini SMA Negeri 2 Kendari dan SMA Negeri 8 Konawe Selatan menyambut baik kegiatan edukasi dan sosialisasi ini sebagai langkah preventif untuk menekan angka kecelakaan di kalangan pelajar. Mereka berharap, melalui kegiatan ini, para siswa dapat menjadi agen perubahan dalam membangun budaya berlalu lintas yang aman dan tertib di masyarakat,” ujarnya.
“Program ini juga mengajak para siswa untuk berperan aktif dalam kampanye keselamatan berlalu lintas. Salah satu bentuk keterlibatan mereka adalah dengan mengikuti lomba poster keselamatan lalu lintas dan membuat slogan anti-risky driving yang nantinya akan dipasang di lingkungan sekolah sebagai pengingat,” sambung Dr. La Ode Muhamad.
Terlihat para siswa yang mengikuti sosialisasi ini merasa sangat terbantu dengan informasi dan pemahaman yang mereka dapatkan.
Salah satu siswa, Andi, mengungkapkan bahwa sosialisasi ini membuatnya lebih menyadari risiko yang sering ia abaikan saat berkendara. Ia berkomitmen untuk lebih berhati-hati dan menghindari perilaku berkendara yang berisiko.
Dalam rangkaian acara ini, beberapa siswa juga dilatih untuk menjadi duta keselamatan berkendara yang nantinya akan berperan dalam menyebarkan pesan keselamatan di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal mereka. Hal ini diharapkan dapat memberikan efek berkelanjutan dalam upaya membentuk generasi pengendara yang lebih bertanggung jawab.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Halu Oleo melalui ketua Tim mengimbau agar kegiatan sosialisasi seperti ini dapat menjadi agenda rutin di sekolah-sekolah, mengingat tingginya angka kecelakaan di kalangan pelajar.
Mereka juga mengharapkan adanya kerjasama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perilaku berkendara yang aman dan bertanggung jawab.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program ini, pihak sekolah juga berencana untuk memasukkan materi edukasi keselamatan berkendara ke dalam kegiatan ekstrakurikuler atau muatan lokal. Hal ini bertujuan agar siswa semakin terpapar dengan nilai-nilai keselamatan berlalu lintas sejak dini.
Sosialisasi bahaya risky dan aggressive driving pada pengendara remaja ini diharapkan tidak hanya berdampak pada penurunan angka kecelakaan lalu lintas, tetapi juga membentuk generasi muda yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab dalam berkendara. Program ini merupakan investasi jangka panjang dalam mewujudkan keselamatan di jalan raya.
Dengan adanya edukasi ini, diharapkan para remaja dapat menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas di lingkungan mereka masing-masing. Sosialisasi ini juga menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya keselamatan berkendara.
Melalui pendekatan yang melibatkan emosional dan edukatif ini, pemerintah dan pihak kepolisian berharap bahwa generasi muda Kendari dapat lebih bijaksana dalam mengambil keputusan saat berkendara. Mereka berharap, suatu saat nanti, angka kecelakaan lalu lintas di Sulawesi Tenggara dapat ditekan secara signifikan.
“Sosialisasi ini menjadi contoh nyata upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas melalui edukasi. Dengan meningkatnya pemahaman dan kesadaran remaja mengenai bahaya risky dan aggressive driving, keselamatan berkendara di kalangan remaja diharapkan dapat semakin terjamin,” Tutup Dr. La Ode Muhamad yang juga Dosen Fakultas Teknik UHO.(ds/adf)