DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari menyebut kerugian dari peristiwa kebakaran 52 rumah warga di kawasan tempat pembuangan akhir (TPA) Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencapai Rp1,1 miliar.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Kendari Fadlil Suparman saat di temui di Kendari, Sabtu, (15/2) mengatakan bahwa jumlah kerugian tersebut merupakan hasil dari investigasi tim di lapangan terkait dengan barang-barang yang ikut terbakar.
“Secara materil total kerugian kurang lebih Rp1,14 miliar lebih (total kerugian kebakaran),” kata Fadlil Suparman.
Dia menyebutkan bahwa jumlah taksiran tersebut terdiri dari sebanyak 26 kopel atau 52 unit rumah warga, kendaraan roda dua, kursi, barang elektronik, perabotan rumah tangga, dan beberapa harta benda lainnya, yang ikut dilalap api.
“Untuk sepeda motor itu ada empat unit milik warga setempat,” ujarnya.
Fadlil mengungkapkan bahwa akibat kebakaran rumah warga tersebut BPBD Kendari mencatat sebanyak 45 Kepala Keluarga (KK) dengan total jiwa 148 warga yang terdampak pada bencana kebakaran rumah di wilayah itu.
“Sebanyak 148 jiwa itu terdiri dari lansia, bayi, ibu hamil, dan balita,” sebut Fadlil Suparman.
Berdasarkan pantauan, hingga sore hari para warga yang terdampak kebakaran itu masih menyiapkan barang-barang serta peralatan mereka untuk digunakan di dalam tenda pengungsian Kementerian Sosial (RI).
Beberapa komunitas hingga pihak swasta juga terus berdatangan untuk memberikan bantuan sosial berupa kebutuhan bahan pokok dan pakaian layak pakai.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari menurunkan sebanyak 30 personel untuk memadamkan api yang melalap sebanyak 26 kopel atau 52 unit rumah warga di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Damkar Kendari Junaidin Umar mengatakan bahwa laporan masuk kejadian kebakaran itu sekitar pukul 19.43 WITA dari warga setempat yang menginformasikan telah terjadi kebakaran di sekitar tempat pembuangan sampah.
“Langsung kami turunkan 30 personel untuk tangani laporan kebakaran itu,” katanya.
Ia menyebutkan bahwa dalam penanganan kebakaran rumah warga itu pihaknya juga menurunkan sejumlah armada, mulai dari mobil pompa air, ambulans, hingga mobil penyelamat.
“Delapan armada mobil kebakaran kami turunkan, yaitu enam unit mobil pompa air, satu unit ambulan, dan satu unit mobil penyelamat,” ujarnya.
Junaidin Umar mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan dari warga, kebakaran yang terjadi tersebut diduga akibat arus pendek listrik dan kompor gas.(ds/ono)