DINAMIKA SULTRA.COM, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meminta agar industri kecil menengah (IKM) sektor kosmetik dan obat tradisional memiliki segmentasi pasar yang jelas, sehingga strategi pemasaran dan penjenamaan (branding) dapat dijalankan dengan efektif dan efisien.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Minggu menyatakan hal itu karena produk kosmetik dan obat tradisional memiliki segmen pasar yang beragam, seperti mass market, premium market , maupun niche market.
“Sehingga kami menganjurkan pelaku IKM melakukan riset terlebih dahulu untuk menentukan target pasar yang sesuai, jadi pemasaran dan branding-nya bisa fokus”, kata dia.
Menurut dia, penguatan segmentasi pasar dibutuhkan karena saat ini ada pergeseran tren konsumen secara global yang mengarah pada produk alami dan berbasis bahan herbal.
Ia menyampaikan komoditas produk kosmetik dan obat-obatan tradisional menunjukkan kinerja yang positif melalui capaian ekspor dan pertumbuhan unit usaha.
Pada periode Januari hingga November 2024 misalnya, kinerja ekspor industri produk kosmetik menembus angka 382,4 juta dolar AS atau Rp,6,3 triliun (kurs Rp16.495), sedangkan kinerja ekspor industri obat-obatan tradisional sebesar 6,3 juta dolar AS atau Rp103,9 miliar.
Dia mengatakan penjenamaan juga perlu diikuti oleh diferensiasi produk yang kuat agar dapat menjaga kepercayaan konsumen.
“Setiap jenama kosmetik dan obat tradisional perlu menunjukkan keunggulan dan ciri khas mereka, misalnya dari inovasi formula, teknologi produksi, kemasan ramah lingkungan, ataupun storytelling yang kuat, supaya konsumen jadi tertarik dan menjadikannya pilihan utama,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan Kemenperin Budi Setiawan mengatakan produk kosmetik dan obat tradisional memiliki karakteristik masing-masing. Oleh karena itu, pengembangan IKM sektor ini perlu didukung oleh semua pihak, baik pemerintah, industri, akademisi, maupun komunitas bisnis.
“Saya juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dan para IKM untuk terus berinovasi, meningkatkan kualitas produk, serta membangun brand yang kuat agar produk kosmetik dan obat tradisional Indonesia dapat semakin mendunia,” katanya.(ds/antara)