Wadirut Bulog Minta Petani Jaga Kualitas Gabah Agar Pengolahan Cepat

Perum Bulog membeli gabah petani di Desa Sumber, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (21/3/2025). (ds/ANTARA/Harianto)

DINAMIKA SULTRA.COM, KLATEN – Wakil Direktur Utama Perum Bulog Marga Taufiq meminta petani berkomitmen menjaga kualitas gabah yang dipanen agar pengolahan di sentra penggilingan padi dapat berlangsung lebih cepat dan efisien.

“Kami berharap para petani jaga kualitas gabah karena ketika kualitas gabah turun itu agak merepotkan juga. Pengolahannya lebih lama,” kata Marga ditemui di sela menghadiri panen raya di Klaten, Jawa Tengah, Sabtu.

Marga menyampaikan bahwa kualitas gabah yang baik sangat diperlukan untuk mempercepat proses pengolahan dan penyimpanan di gudang, karena gabah dengan kualitas rendah membutuhkan perlakuan khusus dan lebih lama dalam pengolahannya.

Gabah dengan kualitas yang kurang baik juga akan mempengaruhi penyimpanan di gudang dengan demikian proses distribusi cadangan pangan pemerintah juga akan terganggu.

“Jadi kalau misalnya gabah itu kurang bagus tentu juga tidak akan lama disimpan di dalam gudang. Dan ini juga berpengaruh ketika nanti dibagi (distribusi ke masyarakat),” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa Bulog telah diberi tugas untuk mempercepat serapan gabah kering panen (GKP) di tingkat petani dengan ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram.

Ketentuan itu sebagai upaya pemerintah agar petani benar-benar merasakan manfaatnya secara langsung tanpa adanya potongan harga yang merugikan.

Dia juga mengatakan, Bulog bersama jajaran Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah berkomitmen untuk melaksanakan tugas serapan gabah di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah sentra padi.

“Di luar Pulau Jawa itu seperti Sulawesi Selatan, NTB, Sumatera Selatan, Lampung, dan Sumatera Utara itu juga merupakan sentra padi. Tetapi untuk Jawa memang ini menjadi lumbung pangan nasional,” katanya.

“Oleh sebab itu hari ini kami hadir mewujudkan komitmen tersebut, benar-benar pemerintah memberikan harga yang pantas untuk petani,” tambah Marga.

Secara nasional, Bulog telah melakukan penyerapan sebesar 400 ribu ton lebih gabah setara beras hingga Maret 2025, untuk memastikan cadangan beras pemerintah (CBP).

Dia menyampaikan bahwa pihaknya rutin melakukan jemput bola dengan turun langsung ke lapangan dalam melakukan pembelian gabah petani.

Senada, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Prita Laura mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto terus memperkuat sektor pertanian dan pangan untuk mendorong kemandirian pangan dan swasembada pangan di Indonesia.

Dia mengatakan bahwa pemerintah telah menginvestasikan anggaran Rp16,6 triliun kepada Perum Bulog demi meningkatkan kesejahteraan petani. Dimana Perum Bulog akan membeli gabah petani dengan harga Rp6.500 per kg.

Kendati demikian, dia menekankan pentingnya mengedukasi petani agar mereka menjual gabah berkualitas baik, yang nantinya menghasilkan beras dengan kualitas yang juga baik.

Penting bagi petani untuk tidak terburu-buru menjual gabah mereka sebelum waktu panen yang tepat agar dapat menghindari masalah seperti pengeringan yang memakan waktu lama dan susut yang lebih besar.

“Kita harapkan benar-benar jaga komitmennya, kualitas gabah yang dijual. Jangan mumpung ini Presiden punya keberpihakan bagus banget membela petani, jangan sampai kemudian nanti yang dijual gabah yang jelek, basah begitu. Mentang-mentang dibeli Rp6.500 (per kg) kemudian dijualnya yang basah,” kata Prita.(ds/antara)

JakartaWadirut
Comments (0)
Add Comment