DINAMIKA SULTRA.COM, MALANG – Kepolisian Resor (Polres) Malang, Jawa Timur mengimbau warga setempat tak memainkan petasan saat malam takbiran menjelang Idul Fitri 2025, demi menjaga keamanan lingkungan.
Kepala Seksi Humas Polres Malang AKP Bambang Subinajar di Malang, Sabtu, mengatakan memainkan petasan bisa memicu potensi terjadinya konflik antarwarga, selain itu juga berbahaya bagi keselamatan.
“Kami mengimbau kepada masyarakat, khususnya para pemuda yang merayakan malam takbiran, untuk tidak memainkan petasan karena dapat mengganggu ketertiban umum,” kata Bambang.
Selain petasan, pihaknya juga meminta warga supaya tidak menggunakan alat pengeras suara atau sound horeg ketika melaksanakan kegiatan takbir keliling.
Menurut Bambang beberapa tahun terakhir penggunaan alat pengeras suara berlebihan bisa berdampak pada terganggunya aktivitas ibadah dan waktu istirahat masyarakat di malam menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025.
Selain itu, sound horeg bisa memunculkan gangguan kepada para pengguna jalan.
“Jangan sampai euforia perayaan justru berujung pada gangguan keamanan atau kecelakaan,” ucapnya.
Maka dari itu, Bambang memastikan masyarakat tetap dipersilakan menyelenggarakan maupun mengikuti takbir keliling di malam jelang Idul Fitri, asalkan bertanggung jawab pada terjaganya situasi di wilayah Kabupaten Malang.
“Pelaksanaan takbir keliling diperbolehkan selama tetap mematuhi aturan lalu lintas dan tidak menggunakan sound horeg atau menyalakan petasan,” tuturnya.
Bambang mengajak seluruh warga Kabupaten Malang agar merayakan momen Idul Fitri dengan cara yang aman.
“Lalu merayakannya juga dengan nyaman bagi semua,” kata Bambang.
Selama malam menjelang Idul Fitri kepolisian setempat akan memperketat pengawasan kondusivitas lingkungan dengan melakukan patroli dengan menyasar sejumlah titik yang berpotensi menjadi pusat perayaan malam takbir.
Nantinya selama patroli berlangsung personel kepolisian akan memberikan teguran hingga mengambil langkah tegas terhadap masyarakat yang tetap nekat menggunakan sound horeg berlebihan maupun bermain petasan.(ds/antara)