
DINAMIKA SULTRA.COM, BAUBAU – PT.Pelni (Persero) Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, mencatat jumlah penumpang selama mudik Lebaran Idul Fitri 2025 dari dan ke Pelabuhan Murhum daerah itu sebanyak 26.389 orang.
Kepala PT Pelni Cabang Baubau, Djasman, di Baubau, Jumat, merinci dari jumlah tersebut terbagi penumpang tiba atau turun mencapai 19.991 orang dan berangkat sebanyak 6.398 orang.
Bila dibandingkan dengan penumpang mudik pada 2024 ada penurunan dengan jumlah 20.175 orang.
“Untuk arus mudik kalau dibandingkan dengan 2024, penumpang tiba di Baubau ada penurunan 1 persen dan penumpang naik ke pelabuhan-pelabuhan tujuan juga turun 13 persen,” sebutnya.
Sedangkan pada arus balik pada 2-9 April 2025 sebanyak 19.081, yang terbagi penumpang turun berjumlah 8.013 dan penumpang berangkat 11.068 orang.
Menurut Djasman, menurunnya arus penumpang ada pengaruh perekonomian, sehingga kemungkinan masyarakat menahan untuk bepergian, khususnya mereka yang akan keluar daerah.
“Mungkin karena kalau berangkat baru mencari rezeki di perantauan dan kondisinya juga kurang bagus, mungkin lebih baik tinggal di rumah dulu, artinya kalau lihat perkembangan,” katanya.
Dari jumlah penumpang tersebut juga, kata dia, masih bisa ada peningkatan karena pihaknya belum menutup masa angkutan Lebaran.
“Kita masa angkutan lebaran ditutup pada H+15 Lebaran,” ujar mantan Kacab Pelni Bitung ini.
“Jadi kalau kita lihat ada memang penurunan cukup kecil, tapi itu mungkin pengaruhnya ekonomi, atau mungkin karena faktor kesempatan saja, karena mereka berpikir lebih baik Lebaran di Baubau saja,” katanya.
Djasman juga mengatakan, jumlah armada kapal yang dioperasikan dalam melayani masyarakat mencukupi, karena semua penumpang yang akan berpergian terangkut dan tidak ada yang tidak mendapatkan tiket.
Hanya saja, menurut dia, terkadang calon penumpang yang akan berangkat belum tiba di pelabuhan padahal jadwal keberangkatan kapal sudah akan meninggalkan pelabuhan.
“Kami minta kepada calon penumpang yang akan berangkat agar lebih awal tiba di pelabuhan, jangan sudah berangkat kapal baru menuju pelabuhan, sementara waktu cukup panjang. Karena biasanya ada yang rebut-rebutan berlari masuk ke dalam dermaga untuk naik ke atas kapal. Ini juga bisa berbahaya,” katanya.(ds/ono)