
DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiapkan sebanyak 11.700 ton beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk membantu memenuhi kebutuhan beras masyarakat di seluruh wilayah Bumi Anoa hingga Desember 2025.
Kepala Perum Bulog Kanwil Sultra Siti Mardati Saing di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa beras SPHP tersebut telah tersedia di gudang milik Bulog Sultra.
“Kami sudah siapkan berasnya di gudang. Tinggal nanti keinginan masyarakat atau animo masyarakat dalam membeli beras SPHP,” kata Siti Mardati.
Dia menyebutkan jika stok yang telah disediakan tersebut belum mencukupi untuk kebutuhan masyarakat maka pihaknya telah menyiapkan penambahan stok beras SPHP.
“Kami siap menambah stok karena stok kami masih banyak, yakni 75.000 ton. Persediaan masih aman untuk 36 bulan ke depan,” ujarnya.
Siti Mardati menyampaikan untuk harga yang dipatok terhadap beras SPHP itu telah sesuai dengan ketentuan dari pemerintah pusat, yaitu sebesar Rp12.500 per kilogram atau Rp62.500 per karung yang berukuran lima kilogram.
Dia meminta seluruh masyarakat untuk bersama-sama melaporkan kepada Bulog Sultra jika mereka menemukan penjual yang menjual beras SPHP di atas harga eceran tertinggi atau HET.
“Nanti kita akan memberikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku bila ada yang menjual di atas HET,” tegas Siti Mardati Saing.
Ia mengungkapkan dalam penyaluran beras SPHP tersebut, pihaknya hanya memperbolehkan setiap warga membeli maksimal dua karung per sekali transaksi untuk memastikan pendistribusian beras tersebut dilakukan secara merata kepada masyarakat.
“Jadi, masyarakat hanya bisa membeli dua karung per orang dalam satu kali transaksi,” ungkapnya.
Siti Mardati menuturkan pihaknya mendistribusikan beras SPHP ke kios atau pasar sesuai kemampuan kios menampung dan dana yang dimiliki.
Seperti di Pasar Sentral Kota Kendari, beras SPHP didistribusikan sebanyak 20 hingga 100 karung per kios.
“Untuk memastikan harga tidak dijual di atas HET, kita semua harus bekerja sama untuk mengawal dan memantaunya,” tambahnya.(ds/ono)