Penerapan Agroforestry Oleh Tim PKW UHO Dan STIP Wuna Makin Dirasakan Oleh Masyarakat

DINAMIKASULTRA.COM,KENDARI– Setelah pelaksanaan PKW Agroforestry Kreatif Berkelanjutan Tahun ketiga Tahun 2021 oleh tim Program Kemitraan Wilayah (PKW) Universitas Halu Oleo (UHO) yang berkerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Wuna dan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Muna melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan menerapkan Agroforestry Kreatif Berkelanjutan di Desa Lambiku dan Desa Pentiro Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna, saat ini makin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Penerapan Agroforestry Kreatif Berkelanjutan yang dilakukan oleh Tim PKW Tahun 2021 yang beranggotakan Prof. Dr. Ir. H. La Karimuna, M.Sc.Agr, Prof. Dr.Halim, S.P, M.P, Ir. Azhar Ansi, MP dan Wa Ode ErnawatiMarfi, S.Hut, MP serta enam mahasiswa dari UHO dan STIP Wuna sangat relevan dengan RPJMD Kabupaten Muna 2016-2021, dimana saat ini telah mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan SDA tanah, tanaman dan lingkungan karena terjadi peningkatan kualitas SDM pada masyarakat khususnya para petani.
Ketua Tim, Prof La Karimuna mengungkapkan, praktek penerapan agroforestry ini sangat nampak sekali di masyarakat, dimana para penanam jati dan jambu mete dengan jarak tanam teratur dan lebih renggang memungkinkan mereka untuk menanam tanaman pangan seperti jagung, kacang tanah, kedelai, padi, singkong, ubi jalar dan tanaman hortikultura seperti serei, terong dan tomat ditanam di antara barisan tanaman jati dan jambu mete dengan hasil yang memadai.
Lanjutnya, setelah dipadukan dengan aplikasi pupuk bokashi plus para petani makin dapat merasakan manfaatnya sampai pada tahun ketiga ini terhadap produksi tanaman pangan jangka pendek tersebut.
Dimana pada tahun ketiga terlihat jelas bahwa tumpangsari jagung dan kacang tanah atau kedelai, atau monokulturnya masih dapat memberikan pertumbuhan dan hasil yang baik, sementara pada tegakan jati lainnya dengan jarak tanam tidak teratur pada umur sama tidak memungkinkan lagi penanaman tanaman pangan karena sinar matahari sudah tidak bisa menembus permukaan bawah kanopi.
“Tujuan khusus PKW ini adalah untuk meningkatkan kemandirian masyarakat mengelola potensi SDA yang selama ini terabaikan melalui aplikasi bioteknologi bokashi plus dan mikoriza dengan memanfaatkan komba-komba, kotoran ayam dan dedak serta EM4. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan kegiatan agroforestry kreatif berkelanjutan melalui metode fisik dan non fisik, sehingga mudah diikuti masyarakat,” ungkapnya Kamis (9/9/2021).
Prof Karimuna menjelaskan, dua metode yang digunakan dalam pengabdian tersebut meliputi metode nonfisik yang dilakukan dengan model PRA, FGD, ECB dan TT, sedangkan metode fisik meliputi penyuluhan, pelatihan, bintek dan pembuatan demplot penerapan agroforestry kreatif berkelanjutan sejak pertumbuhan, produksi dan penanganan pasca panen serta teknologi pengolahan hasil. Dua aspek yang terakhir ini merupakan peluang besar dalam peningkatan nilai tambah dan pendapatan masyarakat tani, karena sebagian besar masyarakat menjual hasil panennya dalam bentuk gelondongan atau belum diolah.
Sambungnya, melalui PKW ini pihaknya mampu memberikan kontribusi dalam optimalisasi pemanfaatan lahan tidur, peningkatan pendapatan dan makin sedikitnya praktek pembakaran hutan. Meski kondisi pandemi covid-19, masyarakat bisa lebih produktif terutama dengan pengoptimalisasian aplikasi bokashi plus untuk meningkatkan produksi tanaman tumpangsari ataupun monokultur dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup dan kemandirian masyarakat.
“Untuk itu Tim PKW UHO dan STIP Wuna menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas segala bantuan dan kerjasama tersebut sehingga kegiatan ini dapat terlaksana baik, dengan harapan kiranya kerjasama yang telah terjalin baik ini dapat dilanjutkan pada tahun berikutnya dengan pola yang berbeda,” ujarnya.
“Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga kepada Kemdikbudristek RI atas hibah pengabdian yang diberikan kepada Tim PKW. Kami juga menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan kelemahan dijumpai dalam pelaksanaan PKW tahun ketiga ini, namun berharap semoga hasil pengabdian kepada masyarakat ini bermanfaat bagi kemajuan masyarakat dan daerah,” pungkasnya. (ds/rs)