Virtue Dragon Tolak Kunjungan Wantannas Masuk Perusahaan
Tim Wantannas Telan Pil Pahit Kekecewaan

DINAMIKA SULTRA.COM, KONAWE-Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) yang hendak melakukan kunjungan kerja di perusahaan industri nikel, Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), Morosi Kabupaten Konawe, terpaksa harus menelan pil pahit kekecewaan karena mendapat penolakan dari pihak Virtue Dragon untuk masuk melihat secara langsung situasi yang dilokasi perusahaan tempat dilakukannya produksi.
Hal itu dikatakan Brigjen TNI Karev Marvaung, S.Sos, MM selaku ketua tim kunjungan lembaga negara itu di Sulawesi Tenggara, didampingi tiga anggota lainnya Brigjen TNI Ganev Suwondo, S.IP, Kolonel Tantawi J. SE, MM, CTMP dan Kombes Pol Yulias, S.IK, kepada awak media usai melakukan pertemuan dengan Pemda Konawe, Rabu (26/11).
Karev Marvaung mengaku pihaknya telah mendapat informasi banyak terkait sikap tertutup dari perusahaan Virtue Dragon hanya saja pihaknya ingin membuktikannya sendiri, dan ternyata benar adanya.
Masukan yang diterimanya mulai dari masalah keberadaan tenaga kerja asing yang masuk tidak prosedural menggunakan visa kunjungan, keberadaan pelabuhan milik perusahaan yang kapal-kapal perusahaan masuk tanpa melalui pemeriksaan beacukai, sampai dengan jumlah hasil produksi nikel yang di ekspor keluar yang tidak jelas datanya. Karena hal itu berhubungan langsung dengan pendapatnya negara melalui sektor pajak.
Karev Marvaung menilai pihak Virtue Dragon menolak kedatangan Wantannas turun langsung ke lokasi perusahaan dengan alasan covid-19 hanyalah sebuah kamuflase, sebab jumlah anggota Wantanas yang akan masuk hanya 4 orang dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Jaga jarak, mengenakan masker dan cuci tangan. Tidak pula mengumpulkan orang banyak di dalam perusahaan.
“Saya bersama teman-teman tim ini sudah dapat informasi terkait keluhan dari banyak pihak soal Virtue Dragon untuk itu kami ingin turun langsung melihat pelabuhannya, melihat proses produksinya, tenaga kerjanya, juga melihat secara langsung kondisi ekonomi masyarakat sekitar setelah hadirnya perusahaan Virtue Dragon ditempat itu;” ujar Karev Marvaung.
Lanjut Karev Marvaung, kalau alasan penolakan karena alasan Covid-19, saya ingin sampaikan bahwa saat ini sudah kondisi new normal, yang penting protokol kesehatan tetap diperhatikan, kalau dibandingkan dengan kedatangan tenaga kerja asing yang jumlahnya ratusan orang dan masih saat lagi marak-maraknya Covid, tapi dibolehkan masuk itu lebih parah dibandingkan dengan kedatangan kami, tapi tidak dibolehkan masuk. Kami hanya empat orang kok ditolak, padahal kami datang atas nama lembaga negara untuk kepentingan kebijakan negara dalam pengambilan keputusan strategis tentang tambang.
Masih Karev Marvaung, pihaknya datang bukan untuk mencari- cari kesalahan pihak perusahaan, tetapi untuk melihat fakta lapangan berdasarkan laporan yang telah diterimanya, hasilnya nanti untuk dilaporkan ke pimpinan dalam hal ini Presiden, yang nantinya akan menjadi dasar untuk lahirnya regulasi baru tentang tambang, yang muaranya mengarah pada peningkatan pendapatan negara melalui sektor tambang dan kesejahteraan masyakakat disekitar lokasi tambang.
“Prinsipnya kami secara organisasi lembaga negara sangat kesal dengan sikap tertutup pihak Virtue Dragon, dan besar dugaan saya, dengan adanya ketertutupan perusahaan seperti itu, didalam terdapat banyak masalah,” ujar Karev Marvaung.
Sementara itu External Affairs Manager PT Virtue Dragon Nickel Industry, Indrayanto saat dihubungi melalui telepon selularnya untuk dimintai komentar soal alasan pasti terhadap penolakan dari tim Wantannas tersebut tidak mengangkat teleponnya. (ds/ono)